Stasiun Rangkasbitung Tak Layani Pembelian THB Mulai 3 November 2020
- VIVA/Sherly
VIVA – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengatakan mulai tanggal 3 November 2020, Stasiun Rangkasbitung akan jadi stasiun yang khusus melayani pengguna dengan Kartu Multi Trip (KMT) dan kartu uang elektronik bank. Hal itu sebagai langkah terus meningkatkan pelayanan bagi para pengguna Kereta Rel Listrik dan kereta api lokal di Stasiun Rangkasbitung.
VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba mengatakan dengan menggunakan KMT maupun kartu uang elektronik bank, pengguna juga akan lebih mudah berganti moda kereta di Stasiun Rangkasbitung. Dengan kebijakan ini, layanan tiket di Stasiun Rangkasbitung hanya dapat menerima transaksi dengan menggunakan KMT, kartu uang elektronik bank, maupun tiket dengan kode QR melalui Link Aja.
"Para pengguna KRL yang bertransaksi dengan Tiket Harian Berjaminan [THB] dengan tujuan Stasiun Rangkasbitung masih dapat keluar dari gate elektronik stasiun. Mereka yang menggunakan THB Pergi Pulang (PP) juga masih dapat melakukan perjalan kembali dari Stasiun Rangkasbitung. Namun di Stasiun Rangkasbitung mulai 3 November 2020 tidak ada layanan pembelian maupun isi ulang THB," kata dia kepada wartawan, dikutip Jumat, 23 Oktober 2020.
Pihaknya berharap para pengguna KRL yang masih menggunakan THB dapat menyesuaikan dengan kebijakan baru ini. Sebelum berlaku pada 3 November, petugas akan terus melakukan sosialisasi secara konsisten mengenai perubahan Stasiun Rangkasbitung menjadi Stasiun Khusus KMT.
Sejalan dengan pemberlakukan Stasiun KMT, mulai 3 November 2020 di Stasiun Rangkasbitung juga akan dimulai pengaturan baru untuk akses keluar-masuk khusus bagi pengguna KRL yang akan melanjutkan perjalanan dengan kereta lokal maupun sebaliknya.
"Inilah bentuk layanan KCI dalam memudahkan pengguna berpindah moda dari satu jenis transportasi kereta api ke jenis kereta lainnya," katanya.
Anne mengatakan, bagi pengguna kereta lokal yang ingin melanjutkan perjalanannya menggunakan KRL dan telah memiliki Kartu Multi Trip (KMT) atau kartu uang elektronik bank dapat keluar melalui pintu yang terletak di sisi tengah bangunan utama Stasiun Rangkasbitung. Pengguna kemudian menuju gate elektronik untuk melakukan tap masuk KMT atau kartu bank, dan selanjutnya naik KRL yang tersedia.
Sebaliknya, lanjut Anne, bagi pengguna KRL yang hendak meneruskan perjalanan dengan KA Lokal juga dapat langsung melakukan tap keluar kartunya pada gate elektronik di pintu sisi tengah bangunan utama Stasiun Rangkasbitung. Pengguna kemudian dapat langsung menuju loket tiket khusus KA lokal yang tersedia di lokasi, dan masuk kembali ke dalam area steril stasiun melalui pintu boarding yang ada.
"Peningkatan layanan ini khusus bagi para pengguna yang hendak berpindah moda dari kereta lokal ke KRL maupun sebaliknya dan sudah memiliki KMT atau kartu uang elektronik bank. Bagi masyarakat calon pengguna KRL maupun kereta lokal yang naik dari Stasiun Rangkasbitung, dan pengguna KRL maupun kereta lokal dengan tujuan akhir di Stasiun Rangkasbitung, seluruh pelayanan tap masuk-keluar dan pemeriksaan tiket tetap berlangsung seperti saat ini yaitu melalui Hall Stasiun Rangkasbitung," kata dia.
Terakhir, dia menjelaskan kalau stasiun Rangkasbitung merupakan salah satu stasiun dengan volume pengguna cukup tinggi. Dimana pada September 2020, stasiun ini rata-rata melayani 4.396 pengguna KRL setiap harinya. Stasiun Rangkasbitung melayani 72 perjalanan KRL lintas Rangkasbitung-Maja-Parung Panjang-Serpong-Tanah Abang PP dan 8 perjalanan kereta lokal relasi Rangkasbitung-Merak PP tiap harinya.
Maka dari itu, dengan mengurangi transaksi tunai, katanya juga dapat mengurangi antrean di stasiun sehingga dapat memaksimalkan upaya jaga jarak aman. Selama masa pandemi COVID-19 sendiri pihaknya terus mengajak pengguna KRL untuk mengurangi transaksi dengan uang tunai.
Kebijakan ini adalah bagian dari upaya memberikan layanan yang mengutamakan kesehatan karena uang tunai yang sering berpindah tangan dapat menjadi salah satu media penularan COVID-19. (ren)