Penyebab RSUD Cengkareng Digeruduk FBR
- Jakarta.go.id
VIVA – Direktur Utama RSUD Cengkareng Bambang Suheri menjawab terkait insiden ratusan massa FBR yang menggeruduk rumah sakit pada Rabu petang 21 Oktober 2020.
Suheri membantah bila hasil swab pasien bernama Muhammad (53) itu belum keluar, hasil swab pasien keluar Rabu 21 Oktober 2020. "Hasilnya positif COVID-19 dan memang baru keluar Rabu (21 Oktober 2020)," ujar Suheri dikonfirmasi, Rabu 21 Oktober 2020.
Suheri menjelaskan kronologi dirujuknya pasien tersebut ke RSUD Cengkareng. Berawal dari pasien tersebut masuk ke RSUD Tugu Koja, Jakarta Utara Sabtu 17 Oktober 2020. Karena kebutuhan ICU, maka pasien dirujuk ke RSUD Cengkareng.
Baca juga: Irjen Baharudin Djafar Viral Gegara Foto Tiduran di Masjid
"Pasien dengan diagnosa probable COVID-19. Belum dilakukan swab, namun pemeriksaan penunjang menuju ke arah COVID-19," ujarnya.
Pemeriksaan penunjang itu antara lain photo thorax atau CT Scan, namun pada Selasa 20 Oktober 2020, keluarga pasien meminta pihak rumah sakit untuk memulangkan pasien lantaran diketahui oleh pihak keluarganya bahwa pasien tersebut negatif COVID-19.
Hal itu ditolak pihak rumah sakit lantaran pasien mengalami sesak napas dan masih dirawat di ICU dan diduga mengidap COVID-19.
Sementara itu, pada Rabu 21 Oktober 2020, keluarga pasien beserta massa ormas datang ke rumah sakit membawa mobil ambulans yang disewa oleh pihak keluarga.
Mereka memaksa rumah sakit untuk memulangkan pasien, sedangkan pihak rumah sakit pun mengaku sudah menjelaskan kronologi dan kondisi kesehatan pasien.
Namun, keluarga pasien tetap bersikeras membawa pulang pasien dengan risiko yang ada, serta siap menanggung semua akibat jika pasien tersebut ternyata positif COVID-19.
"Mereka mengaku akan memaksa masuk ke ruangan bila pasien tidak dipulangkan. Maka dengan pertimbangan ketertiban dan keamanan, RS mengizinkan pasien dibawa pulang," tuturnya.
Namun sebelum membawa pulang pasien, pihak rumah sakit meminta keluarga pasien tanda tangani surat pulang paksa atas permintaan sendiri (PAPS).
Pihak RSUD Cengkareng juga akan menginformasikan ke puskesmas tempat tinggal pasien agar wilayah tersebut dipantau.
Diberitakan sebelumnya, RSUD Cengkareng digeruduk massa Rabu 21 Oktober 2020, sore. Penggerudukan dilandasi dari pihak keluarga pasien yang tidak terima kerabatnya dimasukkan ke ruang COVID-19 yang dicampur dengan pasien positif COVID-19 lainnya.
Keluarga pasien berdalih bahwa hasil swab pasien tersebut belum keluar, sehingga tidak seharusnya dipindahkan ke ruang khusus COVID-19.