FBR Geruduk RSUD Cengkareng

Keributan di RSUD Cengkareng
Sumber :
  • VIVA / Andrew Tito (Jakarta)

VIVA – Ratusan orang anggota ormas FBR terlihat mendatangi RSUD Cengkareng, Rabu petang 21 Oktober 2020. Mereka menuntut dibebaskannya anggota keluarga pasien yang saat ini sedang diisolasi di dalam rumah sakit itu.

Bikin Resah! Pedagang Mainan di Cengkareng Pertontonkan Video dan Foto Porno ke Anak-anak

Keluarga pasien mendesak pihak rumah sakit mengeluarkan kerabat mereka yang sedang dirawat di ruang penanganan pasien COVID-19 di RSUD Cengkareng.

Baca jugaIrjen Baharudin Djafar Viral Gegara Foto Tiduran di Masjid

Jokowi Perintahkan Menkes Budi Gunadi Tambah Fasilitas Kesehatan di RSUD Kefamenanu

Pantauan di lokasi, sekitar 100 orang keluarga serta kerabat pasien yang menggeruduk RSUD Cengkareng, sempat terjadi cekcok saat pihak keluarga membuka paksa gerbang masuk ke dalam tempat perawatan pasien COVID-19. Petugas Polsek Cengkareng pun turun tangan untuk menenangkan emosi anggota keluarga di lokasi.

"Sudah sudah, tenang, tenang," teriak salah seorang anggota polisi yang berusaha melerai, Rabu 21 Oktober 2020.

Resmi Beroperasi, RSUD Tigaraksa Belum Bisa Layani Peserta BPJS

Emosi para anggota ormas baru mereda setelah perwakilan keluarga pasien masuk dan memastikan bahwa pasien bisa dibawa pulang dengan melakukan mediasi kepada pihak rumah sakit.

Sebab, diketahui sanak keluarga yang diisolasi, belum keluar hasilnya positif atau negatif usai dilakukan tes swab.

"Tenang saudara-saudara, tadi sudah mediasi, Alhamdulillah kakak saya abang Muhammad sudah bisa dibawa pulang hari ini," kata Rozak, keluarga pasien.

Rozak menjelaskan, yang membuatnya mengerahkan keluarga dan rekan-rekannya di ormas menggeruduk RSUD Cengkareng lantaran pihak keluarga tak tega melihat Muhammad (53) ditempatkan di ruang COVID-19, meski hasil rapid test dinyatakan nonreaktif dan hasil swab test belum keluar.

Menurut Rozak, pihak keluarga mengkhawatirkan kondisi psikologis pasien yang ditempatkan di ruang COVID-19 bercampur dengan para pasien positif Corona.

"Karena di sini jauh dari rumah, enggak bisa dibesuk cuma video call aja. Itu kan ganggu psikologis pasien," ujarnya.

Berdasarkan hal itu, Rozak menjelaskan, setelah membuat surat pernyataan dengan pihak rumah sakit, keluarga siap menerima risiko dengan apa yang diderita pasien jika dibawa pulang.

Adapun pasien memang mengalami penyakit infeksi paru-paru, sehingga pada pekan lalu dilarikan ke Rumah Sakit Tugu Koja dan dirujuk ke RSUD Cengkareng pada Sabtu 17 Oktober 2020.

"Nanti kalau dia positif COVID-19, kita siap antar lagi. Masalahnya kalau di sini kan kejiwaan dia terganggu, itu makanya kita minta keluar,” ujarnya.

Kapolsek Cengkareng, Kompol Hutagaol yang ada di lokasi membenarkan bahwa telah ada kesepakatan antara pihak RSUD Cengkareng dan keluarga terkait pemulangan pasien.

"Dari hasil mediasi, pasien akan dibawa ke rumah berdasarkan surat pernyataan," ujar Hutagaol ditemui di RSUD Cengkareng Jakarta Barat, Rabu 21 Oktober 2020.

Sementara itu, pihak RSUD Cengkareng tak ada yang mau memberikan penjelasan perihal kasus ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya