Proyek MRT Jakarta Fase 2 Terancam Mundur, COVID-19 Jadi Alasan

MRT Jakarta (Jakarta Metro Mass Rapid Transit)
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengungkapkan pembangunan MRT Jakarta fase 2 terancam mengalami kemunduran akibat beberapa kendala yang terjadi di pengerjaan paket kontrak. Dampak COVID-19 menjadi salah satu alasan mundurnya proyek tersebut.

Polisi Tetapkan 4 Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Anak yang Dituduh Curi Uang di Tangerang

Baca Juga: Ada Ratangga MRT di Gambar Uang Pecahan Rp75 Ribu, Begini Maknanya

"Terdapat kendala atas pengadaan paket kontrak CP202, CP205, dan CP206. Salah satu penyebabnya karena pandemi COVID-19 yang tengah melanda sehingga menyebabkan risiko tinggi terhadap keseluruhan proyek MRT Jakarta Fase 2,” ujar William Sabandar dalam rilisnya, Minggu, 18 Oktober 2020.

Dapat Hibah 5 Juta Blangko dari Kemendagri, Pemprov Jakarta Jamin Cetak KTP Kini Hanya 15 Menit

William mengatakan ditemukannya kendala untuk CP 202 pembangunan Stasiun Harmoni-Mangga Besar mengakibatkan proyek strategis nasional itu molor hingga pertengahan 2027.

Kendala dari CP 202 adalah para peserta lelang (kontraktor) pengerjaan proyek meminta waktu penyelesaian proyek yang lebih panjang karena selain COVID-19, dalam evaluasi ditemukan juga risiko yang tinggi dalam konstruksi di lapangan.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Pemungutan Suara Pilkada 2024 di Daerah Terdampak Tak Ditunda

Selanjutnya kendala kedua ditemukan untuk proyek CP 205 terkait perkeretapian dan rel. Para peserta lelang meminta perpanjangan waktu karena adanya isu kebijakan penggunaan produk komunikasi tertentu yang tidak bisa disediakan Kontraktor Jepang dan kendala terbaru yang ditemukan adalah peserta lelang melihat adanya risiko interfacing (tumpang tindih) antar pekerjaan paket sipil dan paket sistem perkeretaapian.

Meski demikian PT MRT Jakarta memutuskan tanggal pemasukan penawaran CP205 di tanggal 26 Oktober 2020 dan telah meminta konfirmasi kesediaan para peserta lelang untuk memasukkan penawaran pada tanggal tersebut.

Sebagian peserta lelang telah memberikan konfirmasinya pada hari ini untuk mengupayakan yang terbaik guna memasukkan penawaran pada 26 Oktober 2020. “Kami meminta komitmen penuh dan realisasi dari para Peserta Lelang untuk dapat memasukkan penawaran pada batas waktu yang telah ditentukan tersebut,” ujar William.

Kendala terakhir untuk CP 206 adalah meski sudah seringkali dipromosikan kepada kontraktor-kontraktor Jepang untuk pengadaan kereta di MRT Jakarta fase 2, namun tidak ada ketertarikan dari para kontraktor Jepang terlibat dalam proyek CP206.

"Kondisi seperti ini terjadi karena pembangunan MRT Fase 2 dibiayai oleh JICA ODA Loan dengan skema Special Terms for Economic Partnership (Tied Loan) sehingga sangat terikat dengan kriteria Kontraktor Utama harus berasal dari Jepang. Namun demikian, ternyata Kontraktor Jepang terlalu konservatif dan tidak siap untuk mengambil risiko pembangunan di area Fase 2,” ujar William.

Untuk karena itu, William mengharapkan Pemerintah Jepang melalui JICA dapat mendorong para kontraktor-kontraktor untuk sektor rolling stok terlibat dalam pembangunan MRT fase 2.

"Jika minat pelaku industri di Jepang kurang maka opsi pengadaan melibatkan kontraktor internasional lainnya dari luar Jepang kiranya dapat dibuka dan disetujui bersama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang," kata William.

Untuk diketahui saat ini pembangunan MRT Jakarta fase 2 sudah mulai dikerjakan lewat CP201 untuk pengadaan Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas yang sudah rampung sebanyak 8,3 persen. (ant).

Jalur Car Free Day di Jalan Sudirman dekat Bundaran HI

Masa Tenang Pilkada, Car Free Day di Sudirman-Thamrin Tidak Diberlakukan pada 24 November 2024

Dalam Peraturan KPU ditetapkan bahwa masa tenang berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 24 hingga 26 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024