Dipukul Mundur, Massa Bakar Pos Polisi Simpang Lima Senen dan Ketapang
- VIVA/Willibrodus
VIVA – Massa demo menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja yang dipukul mundur oleh aparat kepolisian kembali berulah. Saat melintasi kawasan Senen, massa yang sebelumnya dibubarkan dari Tugu Tani membakar Pos Polisi Simpang Lima Senen.
Massa melempari pos dnbatu, kemudian membakar Pos Polisi tersebut. Aksi anarkis ini dilakukan lantaran massa tersebut tidak dikawal oleh aparat.
Ketika di Tugu Tani, massa tersebut juga membakar Pos Polisi Lalu Lintas Tugu Tani. Massa ini sebelumnya melakukan aksi unjuk rasa di Simpang Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat dan di Jalan Medan Merdeka Timur, depan Stasiun Gambir.
Baca juga: Fasilitas Umum Dirusak Massa Demo, Anies: Rp25 Miliar untuk Perbaikan
Massa kemudian membubarkan diri dan berkumpul di Tugu Tani. Saat dibubarkan, massa yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar ini kocar-kacir ketika aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke arah kerumunan.
Beberapa saat setelah Pos Polisi Simpang Lima Senen ini dibakar, aparat kepolisian langsung bergerak menuju ke lokasi untuk membubarkan massa tersebut. Api di pos polisi ini pun menjalar ke seluruh area.
Selain itu, Pos Polisi Ketapang, Taman Sari, Jakarta Barat juga dibakar massa. Mereka membakar membabi buta setelah dipukul mundur petugas kepolisian, Kamis, 8 Oktober 2020 malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Tak hanya membakar pos polisi, massa juga merusak halte Transjakarta tepat di depan Mal Plaza Gajah Mada. Akibat peristiwa ini, mereka kemudian dipaksa mundur hingga ke Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk. Beberapa orang kemudian melarikan diri.
Hingga berita ditulis, polisi masih berupaya memukul mundur pendemo yang masih bertahan. Sementara api terlihat masih berkobar di dua fasilitas itu.