Simpang Harmoni Ditutup, Berikut Pengalihan Arus Lalu Lintasnya

Massa demo tolak Omnibus Law menumpuk di Simpang Harmoni
Sumber :
  • VIVA/Willibrodus

VIVA – Aksi demo besar-besaran di Jakarta memaksa pihak kepolisian menutup Simpang Harmoni. Hal itu dilakukan sebagai strategi pihak kepolisian menahan aksi massa yang akan menuju Istana Merdeka terkait penolakan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.

Evaluasi Pelaksanan Pemilu 2024, DPR Mau Bikin Omnibus Paket Politik

Barikade petugas kepolisian pun sudah menahan massa di Jalan Majapahit. Sempat ada pelemparan botol dari arah massa mahasiswa, tak lama komando dari mobil komando pun meminta oknum yang melempari botol agar tidak bertindak anarkis

Akibat adanya massa di Simpang Harmoni, pengalihan arus lalu lintas pun diberlakukan pengalihan arus. Diantaranya arus lalu lintas dari Jalan Gajah Mada dialihkan ke Juanda, arus lalu lintas dari MH Thamrin diarahkan ke Medan Merdeka Selatan atau ke arah Budi Kemuliaan. Sementara itu arah lalu lintas dari Medan Merdeka Timur diarahkan ke Jalan Banteng Barat.

Ratusan Buruh Bekasi Gelar Aksi, Tuntut Kenaikan Upah hingga 10 Persen

Baca juga: Massa Buruh Pelajar Tolak Omnibus Law Diblok di Harmoni, Macet Total

"Kita imbau masyarakat  dari arah Thamrin dan Sudirman untuk menghindari simpang Harmoni. Kita harap massa ini menaati aturan PSBB, tidak lagi berkerumun," ujar Kasatlantas Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Lilik Sumardi, Kamis 8 Oktober 2020.

Buruh Akan Turun Demo di Monas Hari Ini, Lebih dari Seribu Aparat Diterjunkan

Di Simpang Harmoni ini,  massa aksi sempat melakukan aksi dorong dan melempari aparat Kepolisian. Saat ini, massa yang terdiri dari mahasiswa, pelajar dari STM dan kaum buruh melakukan orasi di Simpang Harmoni.

Sebelumnya, di depan Kantornya Wali Kota Jakarta Pusat, aparat gabungan TNI dan Polri juga sempat membubarkan belasan pelajar yang hendak ke Istana Negara. 

Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 1 Suswono

Ikatan Santri DKI Lakukan Aksi Demo pada Ucapan Suswono: Kami Sangat Menyayangkan!

Afthon juga menambahkan bahwa pernyataan Suswono tidak hanya melukai umat Islam, tetapi juga merusak citra pemimpin yang seharusnya menjadi panutan masyarakat. 

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024