Prada Mar Saiful yang Bawa Airsoft Gun saat Serang Polsek Ciracas
- VIVA/Willibrodus
VIVA – Pusat Polisi Militer tni?medium=detail">TNI Angkatan Darat dan Pusat Polisi Militer TNI hingga kini terus berupaya mengungkap kasus penyerangan dan perusakan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur dan sekitarnya beberapa waktu lalu.
Ada fakta baru yang didapat dari proses penyidikan, yakni seorang personel TNI membawa senjata jenis airsoft gun saat melakukan aksi penyerangan tersebut.
Wakil Komandan Pusat Polisi Militer TNI Marsekal Pertama Joko Tri Kartono mengatakan, pihaknya mendapati satu oknum TNI yang membawa senjata tersebut. Fakta tersebut didapat dari rekaman kamera CCTV dan ditambah pengakuan satu oknum TNI tersebut.
"Yang bawa itu terekam CCTV di Ciracas. Kemudian pengakuan dari yang bersangkutan, setelah penyidik mendalami gambar yang ada, dan yang bersangkutan mengakui. Sampai dengan saat ini, masih 1 (oknum TNI) dan yang bersangkutan mengakui membawa airsoft gun," kata Joko di Markas Puspomad, Jakarta Pusat, Rabu, 7 Oktober 2020.
Joko melanjutkan, sosok yang membawa airsoft gun tersebut adalah Prada Mar Saiful. Hal tersebut diketahui seusai pihaknya mendapati ada 5 prajurit TNI berada dalam Mess Kwini Kwitang, Jakarta Pusat.
"Sedangkan penyidikan Polisi Militer dari 22 September sampai 6 Oktober 2020, mendalami pengungkapan tersangka lainnya yang belum terungkap dalam foto, video, dan handphone, yang digunakan para tersangka untuk kerja sama dengan instansi lainnya. Jadi sebenarnya di dalam mes Kwini Kwitang (foto diambil setelah kejadian) tersebut ada 8 orang. Tetapi yang ada di foto yang kelihatan ada lima. Pada foto tersebut juga terlihat ada seorang oknum anggota TNI yang sedang membawa senjata airsoft gun itu," tuturnya.
Merujuk pada rekaman kamera CCTV, Prada Mar Saiful kedapatan merusak kaca Mapolsek Ciracas dengan airsoft gun. "Dalam rekaman CCTV yang ada di Polsek Ciracas, yang bersangkutan (Prada Mar Saiful) kedapatan di CCTV menembaki kaca polsek Ciracas. Untuk sementara hanya itu," kata Joko. (ase)