Demonstran Ditembaki Peluru Karet, 4 Mahasiswa Luka Berat di Bekasi
- VIVA/Dani
VIVA – Bentrokan yang terjadi saat unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di kawasan Jababeka 1 Cikarang, Kabupaten Bekasi mengakibatkan empat mahasiswa luka berat. Korban luka, dua orang di antaranya terkena tembakan peluru karet.
“Ada dua orang yang kena luka tembak peluru karet, ada yang di bagian kepala dan kaki,” kata Abdul Muhaimin, seorang pengunjuk rasa, kepada VIVA, Rabu, 7 Oktober 2020.
Muhaimin merinci, untuk korban Nasrul luka di bagian kepala karena terkena tembakan peluru karet. Kemudian, Ari Apriansyah juga tertembak peluru karet di bagian kaki.
“Kepala rekan Nasrul bocor, karena terkena peluru karet,” katanya.
Baca juga: Demo Omnibus Law Cipta Kerja di Lampung Berakhir Bentrok
Kemudian, korban lainnya, kata Muhaimin, Sodik yang mengalami luka bocor kepala akibat pukulan benda tumpul, dan Amir yang wajahnya memar. Menurut dia, seluruh korban sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
“Semua rekan-rekan kami sudah dirawat di rumah sakit untuk mendapat perawatan,” ujarnya.
Muhaimin mengaku, pihaknya masih melakukan evaluasi atas terkait insiden berdarah tersebut. Tapi kata dia, mahasiswa tetap akan melakukan demonstrasi selanjutnya dengan tuntutan penolakan Omnibus Law. “Kami tetap menyuarakan suara buruh,” katanya.
Sebelumnya, bentrokan terjadi antara demonstran dengan aparat keamanan di Kawasan Jababeka 1, Cikarang Kabupaten Bekasi, Rabu 7 Oktober 2020. Akibat bentrokan itu, pengunjuk rasa banyak mengalami luka-luka.