Seruan SMK Bergerak Picu Puluhan Remaja Mau Demo di Gedung DPR

Polisi menahan 80 remaja saat mereka melintasi kawasan Jalan Raya Serang Km 10,5 kawasan Bitung, Curug, Tangerang, Banten, Rabu, 7 Oktober 2020.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Polisi menahan 80 remaja saat mereka melintasi kawasan Jalan Raya Serang Km 10,5 kawasan Bitung, Curug, Tangerang, Banten, Rabu, 7 Oktober 2020. Mereka hendak berunjuk rasa di gedung DPR RI di Jakarta, meski belum diketahui pasti berhubungan dengan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja atau hal lain.

Terpopuler: Pemprov Jakarta Padamkan Lampu Serentak, Polisi Gerebek Markas Judi Online

Polisi dapat segera mencegah para remaja itu karena sebelumnya telah mengantisipasi massa buruh berunjuk rasa, untuk memprotes pengesahan UU Cipta Kerja. Aparat membuat beberapa titik pengawasan dan pengamanan, di antaranya mendirikan posko di pertigaan Gumaran, Curug.

"Dan ternyata siang ini kita dapati ada beberapa kelompok masyarakat, khususnya pemuda sekitar SMA/K yang hendak unjuk rasa di Jakarta, tepatnya gedung DPR," kata Wakil Kepala Polres Tangerang Selatan Komisaris Polisi Stephanus Luckyto.

Prabowo Bubarkan Satgas Sosialisasi UU Cipta Kerja

Baca: Bantah UU Ciptaker Disahkan Diam-diam, Luhut Jamin Kesejahteraan Buruh

Mereka didapati akan berangkat menuju Jakarta menggunakan mobil barang. Berdasarkan hasil pemeriksaan, keikutsertaan para remaja itu untuk berunjuk rasa ke gedung DPR RI, di Jakarta setelah mendapatkan seruan "SMK Bergerak" melalui media sosial.

Menkum Sebut Revisi UU Ketenagakerjaan Tak Perlu Lewat Prolegnas DPR

"Mereka ini berasal dari berbagai daerah di Tangerang, seperti Rajeg, Panongan hingga Curug. Hal ini dilakukan setelah mereka mendapatkan ajakan unjuk rasa, dengan seruan 'SMK Bergerak'. Padahal, mereka juga tidak mengetahui maksud dari unjuk rasa, yang mereka lakulan itu untuk apa," ujarnya.

Petugas juga memeriksa barang bawaan mereka dan tidak ditemukan benda tajam ataupun yang membahayakan. Para remaja itu segera dibawa ke Markas Polsek Curug untuk didata dan pembinaan. Polisi akan memanggil para guru dan orangtua masing-masing.

Ai Nurhidayat

Mengintip Sekolah Gratis Penggerak Keberagaman di Pangandaran

SMK Bakti Karya Parigi menjadi oase bagi toleransi dan pendidikan inklusif. Sekolah ini pun hadir sebagai ruang belajar multikultural untuk mengajarkan keberagaman.

img_title
VIVA.co.id
10 November 2024