Corona di Jakarta, Wagub: Saatnya Cari Solusi Terbaik

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/POOL

VIVA – Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo sempat mengatakan, masih ada sekitar 17 persen atau sekitar 44,9 juta dari 270 juta penduduk Indonesia, yang masih tidak percaya adanya wabah COVID-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Menanggapinya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria berharap, setidaknya warga DKI Jakarta harus percaya dan yakin bahwa bencana kesehatan atas nama pandemi COVID-19 ini memang benar-benar tengah terjadi.

"Kita ini harus yakin, setiap hari kita lihat berita, setiap hari kita lihat ada yang dirawat, ada yang terpapar, bahkan setiap hari kita lihat ada yang dimakamkan," kata Ariza di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu 3 Oktober 2020.

Kader Belok ke Pram-Rano, Ketua Timses Pastikan KIM Plus Solid Menangkan RK-Suswono

Baca juga: Kasat Sabhara Polres Blitar Batal Mengundurkan Diri

Dengan berbagai fakta terkait para korban itu, Riza berharap tidak ada lagi masyarakat  yang menganggap bahwa COVID-19 hanyalah isapan jempol belaka.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Dia juga menegaskan, pandemi ini tidak hanya terjadi di Jakarta dan di Indonesia saja, melainkan sudah melanda ke seluruh dunia.

"Jadi harusnya kita yakin bahwa COVID-19 itu memang ada. Justru upaya kita sejak awal, sekarang, dan seterusnya, adalah mencari solusi terbaik untuk pencegahan dan penanganan virus tersebut," ujarnya.

Diketahui, Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo mengatakan, hingga saat ini masih ada sekitar 40 juta lebih warga negara Indonesia yang tidak percaya dengan adanya COVID-19.

Dia bahkan berulangkali menegaskan bahwa wabah penyakit ini benar-benar terjadi secara global, dan bukan konspirasi semata sebagaimana yang digembar-gemborkan sejumlah pihak tidak bertanggung jawab.

"COVID-19 ini bukan konspirasi. Jadi tolong diingatkan permintaan oleh pakar epidemiologis agar kita patuh protokol kesehatan, tidaklah sebanding perjuangan dokter. Dokter sudah berjuang bahkan tidak sedikit dokter yang gugur," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya