Musim Hujan, Anies Minta Semua Pihak Waspadai Potensi Banjir Jakarta

Gubernur DKI Anies Baswedan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA – Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan memimpin Apel Kesiapan Tanggap Bencana Banjir 2020 dan 2021 di Halaman Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, 30 September 2020.

Momen Anies Baswedan Bertemu dan Sekamar dengan Prabowo

"Apel ini adalah wujud kemitraan dan sikap tanggap serta solid antar institusi untuk bersama mewujudkan keamanan, ketentraman bagi warga Jakarta, khususnya pada musim hujan,” ujar Anies.

Anies mengingatkan, agar seluruh pihak mewaspadai potensi banjir yang ada di Jakarta. Kondisi geografis Jakarta yang memiliki 13 sungai alami.

Pramono Anung Akan Buka Kembali Koridor JakLingko yang Ditutup Pasca Era Anies

Baca juga: BCA Resmi Akuisisi Rabobank Senilai Rp643 Miliar

Aliran sungai itu mempunyai tiga sumber air. Antara lain aliran air dari hulu, intensitas hujan lokal yang ekstrem, serta kenaikan permukaan air laut dan penurunan muka tanah, khususnya di daerah pesisir Jakarta yang didera banjir rob.

Terpopuler: Kerugian Negara di Kasus Tom Lembong, Anies Baswedan Terkejut Tom Tersangka

“Ditambah lagi fenomena la nina, yang menandakan hujan yang besar deras, intens, dan panjang. Karena itu kesiapan kita menjadi penting. Peringatan dini, titik pemantauan untuk memantau volume air yang masuk ke Jakarta harus dijadikan perhatian,” ujarnya.

Lebih lanjut, Anies mengemukakan, tantangan banjir di Jakarta akan lebih kompleks karena menyesuaikan dengan pencegahan penularan pandemi COVID-19. Gubernur Anies menekankan pentingnya penanganan bencana banjir, dengan mengedepankan protokol kesehatan. Agar banjirnya tertangani namun korban atau pengungsi tidak berisiko terpapar COVID-19.

“Sehingga jika kita terbiasa bangun tenda pengungsian dan evakuasi, maka kali ini dibuat lebih banyak tendanya supaya jumlah mereka yang berada di satu tenda itu mengikuti protokol kesehatan. Ini butuh penanganan khusus dan persiapan khusus," ujarnya.

Ia juga berpesan agar seluruh petugas nantinya memegang tiga prinsip dasar penanganan bencana di Jakarta. Antara lain, (1) Siaga dengan terus memantau potensi banjir dari berbagai sumber, (2) Tanggap dengan merespons cepat penanganan banjir, serta (3) Menggalang seluruh kekuatan bersama-sama dengan institusi maupun masyarakat untuk menangani banjir.

“Banyak kejadian banjir ini justru kesempatan bagi masyarakat kita untuk gotong royong, kerja bersama. Banyak dari mereka yang ikut terlibat langsung. Dalam kesempatan ini juga ada 3 kata kunci yang harus jadi pegangan antara lain Siaga, Tanggap dan Galang,” ujarnya.

Dalam apel kesiapan banjir ini hadir, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, serta berbagai elemen Forkompinda, BPBD, Disgulkarmat, hingga Perwakilan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya