Kronologi Tewasnya 5 ABK Kapal Ikan di Kepulauan Seribu
- VIVA/Andrew Tito
VIVA – Kapolres Kepulauan Seribu, AKBP Morry Edmond menjelaskan terkait penemuan lima anak buah kapal (ABK) dari dalam freezer atau lemari pendingin di kapal Starindo Jaya Maju VI, di Kepulauan Seribu.
Baca Juga: Jabar Masifkan Operasi Yustisi di Bodebek dan 8 Daerah Pilkada 2020
Penemuan tumpukan mayat dalam freezer ikan tersebut sempat menggemparkan masyarakat, Morry mengatakan, anggotanya sudah mengevakuasi lima korban tewas akibat menenggak minuman alkohol.
Kelima korban tewas miras oplosan tersebut diketahui masing-masing bernama Muhammad Zulkarnain, Putra Enggal Pradana, Khairul Muttaqin, Miftahul Huda, dan Muhammad Son Haji.
Dalam proses penyelidikan, sejumlah barang bukti juga sudah diamankan polisi seperti, lima botol kosong alkohol 70 persen antiseptik, satu pack minuman sachet Kuku Bima Energy, dan satu botol Aqua bekas ukuran 1,5 liter.
Berdasarkan pemeriksaan sementara oleh pihaknya, Morry menjelaskan pada Kamis 3 September 2020, korban atas nama Muhammad Sonhaji membeli alkohol serta minuman sachet di sebuah warung.
Lalu, korban mengajak hampir seluruh ABK kapal untuk bersama-sama minum minuman tersebut, pada Jumat 4 September 2020. Korban mencampur alkohol dan minuman itu. Lalu dikonsumsi bersama dengan Nakhoda Heryanto beserta lima ABK-nya yang merupakan saksi.
Keesokan harinya pada Sabtu 5 September 2020, kelima korban merasakan sakit perut, badan panas, napas sesak dan tak berselang lama, lima ABK langsung meninggal dunia.
Merasa tanggung jawab atas kematian anak buahnya, sang nakhoda kemudian memberikan perintah kepada ABK lainnya untuk menyimpan kelima jenazah ke dalam freezer ikan yang rencananya nanti akan diserahkan ke pihak keluarganya.
“Kemudian, nakhoda mencari penyebab kematian para korban. Mengamankan beberapa barang bukti miras oplosan. Dan berinisiatif untuk menempatkan para korban di freezer kapal,” ujar Morry saat dikonfirmasi, Jumat 18 September 2020.
Morry menjelaskan, selanjutnya anggota membawa kelima jenazah itu untuk dilakukan visum et repertum terhadap lima jenazah ABK di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
“Mengingat jenazah dalam keadaan beku, proses autopsi dilakukan sehabis salat Jumat,” ujarnya.
Hingga kini polisi masih menunggu hasil autopsi lima jenazah tersebut di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur. (art)