Depok Nyaris Overload Pasien COVID-19, Wisma Atlet Dibidik

Petugas medis membawa warga positif corona (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rahmad

VIVA – Jumlah kasus Corona COVID-19 di Kota Depok kian bertambah setiap harinya. Kondisi ini menyebabkan kapasitas sejumlah rumah sakit yang ada di kota itu nyaris penuh.  

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana, menyebutkan, saat ini sesuai data yang ada untuk kasus ringan dan sedang kapasitas sudah terisi sekira 70 persen.

“Untuk ruang ICU saya belum mendengar ini, tapi kalau kemarin 96 persen terisi,” kata Dadang pada Jumat 18 September 2020.

Baca Juga: Perangi COVID-19, Setiap RW di Bekasi Akan Diberi Uang Rp1 Juta

Terkait hal itu, jelas Dadang, pihaknya sedang berkomunikasi dengan beberapa pihak, terutama Wisma Atlet dan lain-lain. 

“Lalu, untuk meningkatkan kapasitas RSUD dan beberapa rumah sakit mungkin yang paling dekat adalah RSUD menambah kapasitas jumlah tempat tidur,” ujarnya.

Kemudian, untuk menampung pasien dengan gejala ringan, saat ini Pemerintah Kota Depok sedang menjajaki komunikasi dengan dua rumah sakit swasta di kota tersebut, yakni Rumah Sakit Citra Medika dan Rumah Sakit HGA.

“Ketika penuh kami pikirkan misalnya penginapan di Depok yang bisa di sewa-menyewa dan lain-lain, kebetulan pemerintah pusat dalam hal ini BNPB sudah menawarkan itu tinggal mencari lokasi isolasi mandirinya,” tuturnya.

Dadang menyebut, Pemerintah Kota Depok sudah punya kebijakan dari dulu di Rumah Sakit Citra Medika. “Tapi, kan saat ini menggunakan hotel penginapan dan lain-lain, nah ini yang sedang kami jajaki,” ujar dia.

Dia mengatakan, sementara ini pihaknya fokus mengantisipasi jika penambahan kasus positif kembali melonjak. Salah satu upayanya ialah akan meningkatkan kapasitas RSUD dan akses ke Wisma Atlet.

INFOGRAFIK: PBB Puji Keberhasilan Indonesia Atasi Covid-19

“Karena tempat tidur kan yang di RSUI sudah maksimal. Satu-satunya yang bisa kita maksimalkan itu RSUD dan beberapa rumah sakit yang kita identifikasi bisa untuk gejala ringan,” tuturnya.

Dadang mengakui, sulit untuk memprediksi kasus ini. Kesulitan ini seperti menyangkut kasus isolasi secara mandiri.

'Mainan' di Rutan KPK, Cabup Pekalongan Dilempar Tongkat dan Asal-usul COVID-19

“Kita sulit prediksinya karena apakah yang isolasi mandiri positif mengalami perburukan atau tidak. Kita melihat isolusi mandiri cukup banyak maka kita siapkan tadi ruang isolasi di RSUD dan beberapa rumah sakit yang saat ini diidentifikasi,” kata dia.

Berdasarkan data resmi yang diunggah Pemerintah Kota Depok, jumlah kasus terkonfirmasi positif sampai dengan Kamis 17 September 2020 yakni, 3.107 orang. Pun, kasus sembuh 2.132 orang dan meninggal dunia 110 orang.

Misteri Asal-usul COVID-19 Mulai Terkuak, Ini Temuan Para Ilmuwan

Angka itu meningkat jika dibanding Rabu lalu, yakni terkonfirmasi positif 3.042 orang, sembuh 2.078 orang, dan meninggal dunia 108 orang. Dengan demikian, telah terjadi peningkatan kasus positif sebanyak 65 orang, dan meninggal dunia dua orang.

Dadang menyebut, peningkatan terus terjadi terutama imported case ke klaster keluarga. “Klaster keluarga menjadi perhatian kita, makanya kita mengoptimalkan Kampung Siaga dan RW yang ada di 93 RW,” ujar Dadang. (art)

Virus Corona atau Covid-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Indonesia once faced the challenges of the Covid-19 pandemic. As part of an effort to provide early prevention it, can be done by an app.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024