Anies Kenang Saefullah, dari Awal Menjabat hingga Sebelum Meninggal

Saefullah / Sekda DKI Jakarta
Sumber :
  • Instagram/aniesbaswedan

VIVA – Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengenang kembali sosok almarhum Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Saefullah, yang meninggal dunia pada Rabu 16 September kemarin di RSPAD Gatot Subroto Jakarta pukul 12.55 WIB akibat COVID-19. Sebelum dikebumikan, almarhum dilepas dengan penghormatan terkhir di Balai Kota DKI.

Ara Klaim Suara Pramono-Rano Akan Turun setelah Didukung Anies, Kenapa?

Anies menyebut, almarhum adalah seorang pribadi yang saleh dan pekerja keras dalam mengemban amanah. "Pribadi saleh, pekerja keras dan pemurah itu telah berpulang ke rahmatullah," kata Anies dalam akun instagramnya, @aniesbaswedan, seperti dikutip VIVA, 17 September 2020. 

Dukungan Jokowi ke Ridwan Kamil Disebut Lebih Kuat daripada Anies ke Pramono

Anies termasuk sangat care dengan sosok Saefullah. Terutama dalam bekerja bersama-sama mengemban amanah di DKI Jakarta. Almarhum Saefullah pernah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat, beberapa jabatan birokrat juga dilakoni almarhum, sehingga cukup kenyang akan pengalaman dalam memimpin.

Penjelasan Anies Baswedan yang Putuskan Mendukung Pramono Anung di Pilkada Jakarta

Baca juga: Banjir Air Mata saat Jenazah Sekda DKI Saefullah Masuk Liang Lahat

"Hampir tiap hari kita bertemu. Berkerja selalu sepenuh hati tapi suka becanda.  Serius tapi tidak ada suasana tegang.  Pribadi yang matang, penuh pengalaman, selalu tenang dalam setiap situasi dan selalu tuntas," ujarnya. 

Selama memimpin DKI sejak 2017 lalu, Anies mengatakan tidak pernah sekalipun almarhum Saefullah mengatakan tidak bisa menyelesaikan suatu masalah.

"Atas semua ide, rencana dan tugas yang dihadapkan, bila saya tanyakan dan diskusikan maka jawabnya selalu: bisa!," katanya. 

Anies mengenang yang bersangkutan, bahwa sering berkegiatan bersama hingga lepas tengah malam, lalu besok paginya sudah ada kegiatan. "Pak Sekda bisa subuh telah ikut serta dalam kegiatan subuhan bersama-sama. Ini bukan soal stamina fisik, ini juga soal semangat yang luar biasa besar," ujarnya. 

Sepanjang bekerja bersama, kata Anies, ia belum pernah pamit pulang karena sakit. Namun pada Senin 7 September 2020, untuk pertama kalinya Saefullah saat itu pamit pulang karena tidak enak badan.  Ketika itu di tengah-tengah Rapat Paripurna DPRD. Dari saat itulah, diketahui bahwa almarhum positif COVID-19.  

"Selama isolasi mandiri, ia terus komunikasi. Tidak ada kesan kondisinya berat. Ia tidak pernah mengeluh. Dalam komunikasi, ia tidak pernah memberikan kesan kondisi menurun," katanya. 

Tapi dari laporan pantauan tim Dinas Kesehatan, kondisinya menurun dan perlu penanganan intensif.  Anies terima pembaruan kabar atas kondisi Saefullah setiap hari. Bahkan saat akan dipindahkan ke RSPAD Gatot Subroto ia masih selalu bernada positif.  

Anies pun menceritakan, pada hari Minggu dini hari, 3 malam yang lalu, almarhum menulis pesan melalui WA dini hari, kira-kira bunyinya, "Pak Gub malam ini saya pindah ke RSPAD."  

"Beliau tetap tidak mau menceritakan bahwa kondisinya menurun. Benar-benar pribadi tangguh!," lanjut mantan Mendikbud itu. 

Sekda ini, lanjut dia, orang yang berperan perencanaan dan eksekusi semua urusan COVID-19 di Pemprov DKI. Menyiapkan semua jajaran, menggalang sumber daya, dan memastikan terlaksana sesuai rencana.  

"Berbulan-bulan ini kita berkutat dengan urusan COVID bersama-sama. Allah, Sang Maha Pengatur, memanggilnya pulang. Allah telah cukupkan perannya di dunia ini. Husnul khatimah InsyaAllah," kata Anies Baswedan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya