Usai Polemik Pakta Integritas, UI Mau Beri Rp50 Juta ke Mahasiswa Baru
- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – Universitas Indonesia (UI) telah menyiapkan penghargaan berikut hadiah senilai Rp50 juta untuk mahasiswa baru yang kreatif saat mengikuti Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Rosari Saleh, menerangkan penghargaan terbagi atas empat kategori yaitu aksi-mu berupa karya kelompok dari para mahasiswa baru dengan membuat tayangan video tutorial yang berisi pengetahuan untuk masyarakat.
Sedangkan penghargaan kepada individu mahasiswa diberikan ketika mereka telah menyelesaikan salah satu dari tiga pilihan penghargaan, yaitu ide-mu, yakni karya pribadi mahasiswa membuat poster kampanye sosial bertemakan SDGs dan Industri 4.0.
Kemudian usaha-mu, karya pribadi berupa proposal bisnis dengan tema: muda, cerdas dan berwirausaha. Dan yang terakhir opini-mu, karya pribadi berupa karya tulis ilmiah. Rosari menyebut, kebijakan ini baru kali pertama dilakukan selama program pengenalan kampus.
Baca juga: Pemerintah Akan Tetapkan Harga Standar Tes Swab PCR COVID-19
“Baru kali ini, program pengenalan kehidupan kampus memberikan apresiasi penghargaan berupa SOLAR (Social Collaboration) award kepada para mahasiswa yang telah mengerjakan tugas-tugas dengan total penghargaan Rp50 juta,” katanya pada Senin 14 September 2020
Rosari menjelaskan, Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa-UI) telah menyelenggarakan PKKMB UI tahun ajaran 2020/2021 selama lima hari, yang berlangsung dari tanggal 7-11 September 2020.
Kegiatan itu disambut dengan ucapan 75 figur dari dalam dan luar negeri seperti artis Afghan, Chelsea Islan, Darius Sinatria, Cak Lontong, Tora Sudiro, P Project hingga aktor laga Amerika Serikat, Steven Seagal.
PKKMB UI tahun 2020 ini, diikuti oleh lebih dari 8000 mahasiswa baru jenjang vokasi dan S1 dari program regulrr, paralel, kelas khusus internasional (KKI).
“PKKMB UI ini kali pertama dilakukan secara online, di mana seluruh materi sudah disiapkan seluruhnya dengan metode perekaman. Sehingga para mahasiswa baru dapat meminimalisir kebutuhan kuota dan sinyal yang besar untuk mengikuti program online ini,” tuturnya
Berbeda dengan metode program pengenalan kampus di masa lalu, yang menekankan kepada interaksi sosial langsung dengan lingkungan kampus dan sivitasnya di masa pandemi ini, pengenalan difokuskan pada upaya memperkenalkan simulasi interaksi online PJJ.
“Mengingat para mahasiswa baru, akan langsung menjalani kehidupan akademik secara daring,” kata Rosari
Lebih lanjut ia menerangkan, kegiatan PKKMB UI tahun 2020 mengusung tema future leader fest dengan fokus mengenalkan konsep merdeka berkembang, merdeka belajar, dan merdeka berprestasi kepada para mahasiswa.
“Mahasiswa dikenalkan dengan berbagai strategi untuk menjadikan kampus sebagai ruang untuk mengembangkan diri, mempersiapkan masa depan, membangun portofolio serta merangsang semangat kompetisi serta menemukan talenta-talenta mahasiswa baru UI.”
Rosari juga menjelaskan bahwa materi pembelajaran yang disajikan dalam acara PKKMB online bermacam-macam, mulai dari merdeka belajar, kurikulum, kesadaran bela negara, generasi muda tanpa narkoba, kesehatan mental, cegah tindak kekerasan seksual, kesiapsiagaan bencana, kesadaran lingkungan, literasi informasi, digital branding, generasi berencana, literasi keuangan dan juga motivasi dari sederet CEO serta tokoh-tokoh publik.
Untuk menjaga kualitas dari kegiatan PKKMB UI, Direktorat Kemahasiswaan melakukan pengukuran pemahaman terhadap para peserta PKKMB dengan melakukan pre/post-test di setiap materi yang diberikan.
Rosari berharap, PKKMB UI 2020 mampu menjadikan mahasiswa baru UI menjadi mahasiswa yang menjunjung tinggi sembilan nilai UI yaitu kejujuran, keadilan, kepercayaan, kemartabatan, tanggung jawab, kebersamaan, keterbukaan, kebebasan akademik dan kepatuhan pada aturan.
Sementara sebelumnya mahasiswa baru Universitas Indonesia (UI) diberitakan diwajibkan menandatangani lembar pakta integritas di atas materai. Kepala Kantor Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelita Lusia, menjelaskan bahwa berkas itu menjadi salah satu syarat wajib calon mahasiswa baru.
Dalam lembar pakta integritas yang diterbitkan pihak Rektorat tersebut, pelanggaran terhadap ketentuan berakibat sanksi maksimum pemberhentian sebagai mahasiswa UI. Hal ini kemudian sempat mengundang polemik. (ren)
