Senin Depan, Bekasi Tentukan Ikuti PSBB Total Jakarta atau Tidak
VIVA – Keputusan Kota Bekasi Jawa Barat, apakah akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Total mirip DKI atau ada strategi lain dalam mengendalikan angka kasus positif COVID-19 yang terus meningkat, akan ditentukan pekan depan. Sebab kebijakan daerah-daerah penyangga Ibu Kota seperti Bekasi, akan menyesuaikan dengan Jakarta.
Namun pemerintah Kota Bekasi, baru akan mengambil keputusan pada pekan depan. Itu disampaikan langsung Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.
"Nanti Senin kami akan rapat bersama tiga pilar terkait PSBB. Dan seluruh gugus tugas akan kami intervensi untuk mengawasi pergerakan COVID-19," kata Tri, Sabtu 12 September 2020.
Baca juga: Jelang PSBB DKI, Kedatangan Wisatawan ke Puncak Diperketat
Dalam rapat koordinasi dengan perwakilan kepala daerah Bodetabek, termasuk Jakarta, kata Tri, menjelaskan peningkatan kasus yang terjadi beberapa minggu belakangan. Salah satunya, soal reproduksi, jumlah kasus yang meningkat dan persediaan ruang isolasi yang menipis.
"Jadi angka reproduksi (R) sudah 1,55. Lalu, persediaan rumah sakit tersisa 180 bed. Kami sudah siapkan 57 bed baru di Stadion Patriot," kata Tri.
Dia mencontohkan kalau terjadi kenaikan setiap hari 40 pasien, maka tujuh hari ke depan sudah ada 280 pasien. Maka perlu antisipasi kemungkinan peningkatan jumlah pasien itu.
"Tadi kita sama-sama menyampaikan bahwa memang tingkat angka reproduksinya (Rt) 1,55. Kemudian, kondisi rumah sakit tinggal 180 bed yang harus kami kurangi. Kami sudah siapkan 55 bed di Stadion Chandrabaga. Kalau misalnya tiap hari kasus ini naik per 40 pasien ya, tujuh hari ke depan ada 280 pasien," ujar dia.
Berdasarkan data corona.bekasikota, orang terkonfirmasi positif secara akumulasi sudah mencapai 1.180 orang. Kemudian yang sembuh, 1.089 orang. Dan yang meinggal dunia 69 orang. Serta yang masih dirawat 22 orang.