Pemprov DKI Mau Isolasi Semua Orang Positif COVID-19, Apa Kendalanya?
- bbc
Rencana Pemprov DKI Jakarta mengisolasi semua orang yang positif virus corona – termasuk yang tidak menunjukan gejala (OTG) – di fasilitas kesehatan milik pemerintah, dianggap tidak akan efektif.
Rencana tersebut juga dianggap berpotensi akan memperparah sistem kesehatan yang saat ini sedang kewalahan, kata seorang dokter paru-paru.
Hal itu didasarkan fakta terbatasnya jumlah tenaga medis, fasilitas kesehatan, serta anggaran dalam menampung semua pasien tersebut.
"Menangani pasien sedang dan berat saja, kami tenaga kesehatan kelelahan, apalagi ditambah OTG yang jumlahnya hampir 70% dari mereka yang terinfeksi," kata dokter spesialis paru-paru dari Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Faisal Yunus.
Rencana itu juga dianggap tidak sejalan dengan kebijakan Pemprov DKI yang melonggarkan aktivitas masyarakat di ruang publik, seperti tempat perbelanjaan, restoran, hingga rencana membuka bioskop, kata Kepala Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Nuning Nuraini.
"Menginjak rem dan gas itu tidak mungkin bisa dilakukan secara bersamaan. Belum tepat saat ini Jakarta dan Indonesia melakukan rileksasi di tengah peningkatan kasus yang semakin tinggi," kata Nuning.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa semua pasien Covid-19 – baik yang menunjukkan gejala dan tidak – akan menjalani isolasi di fasilitas kesehatan milik pemerintah.
"Dengan begitu kita akan bisa memutus mata rantai [penyebaran Covid] lebih efektif," kata Anies.
Sejalan dengan itu, Kepada Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta Widyastuti juga mengatakan, Pemprov DKI akan menambah hingga 1.800 tenaga kesehatan professional dengan tujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dalam menangani pasien Covid 19.