Anies Minta Tol Dalam Kota Dibuka untuk Jalur Sepeda

Ilustrasi jalur khusus sepeda.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan animo masyarakat Ibu Kota pada sepeda begitu tinggi. Hal itu terlihat data terakhir pesepeda yang melewati jalur Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin Jakarta. 

Kaleidoskop Pilkada 2024: Gelombang Demo efek DPR vs MK, Anies Gagal Berlayar, PDIP Takluk di Kandang

"Oleh sebab itu, kami dari Pak Gubernur mengusulkan kepada Pak Menteri PUPR untuk disiapkan satu ruas tol, tepatnya mulai di Kebon Nanas sampai dengan ke arah Priok satu sisi yang akan digunakan sebagai jalur sepeda sementara untuk sepeda road bike," kata Syafrin saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020. 

Syafrin menjelaskan, alasan jalan tol yang disiapkan untuk jalur sepeda yaitu karena memang spesifikasi yang dibutuhkan, harus memiliki panjang yang cukup dan memadai adanya di jalan tol.

Viral Ojol Tendang Pesepeda hingga Terjatuh, Pahami Aturan Soal Jalur Khusus Sepeda

Baca juga: Bantuan Rp600 Ribu untuk Pekerja Bakal Cair Besok

Kata dia, jalur yang disiapkan untuk sepeda sepanjang 10-12 kilometer. Jadi itu akan digunakan menjadi dua arah dan tetap pelaksanaannya pun menunggu surat izin dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 

Kasus Kecelakaan Beruntun di Tol Dalam Kota Berakhir Damai

"Jadi para pesepeda di dalam tol. Ruas tol ditutup, tentu ada manajemen pengalihan dan rekayasa lalu lintas pengalihan arus, jadi jalan tol di sisi baratnya dari Kebon Nanas sampai dengan Plumpang itu ditutup," katanya. 

Pembukaan satu jalur untuk sepeda ini diusulkan untuk hari Minggu saja pada pukul 6.00 WIB sampai pukul 9.00 WIB. “Tapi ini masih dalam pembahasan ya, kita masih menunggu persetujuan dari Pak Menteri," tambahnya. 

Para pesepeda pun nantinya tidak sampai keluar jalan arteri ataupun bercampur dengan lalu lintas lainnya.

Syafrin mengatakan bahwa jalan tol buat pesepeda itu bukan pengganti 32 ruas jalur sepeda yang sudah ditentukan sebelumnya. Tapi, hal ini untuk melayani para pesepeda, khususnya komunitas road bike. 

"Mereka saat bersepeda itu kecepatannya tinggi kemudian mereka berkelompok, dan tentu jika ini difasilitasi bersamaan dengan warga lainnya itu akan tetap berpengaruh pada aspek keselamatan pengguna pesepeda lainnya," tuturnya. 

Untuk itu, perlu pemikiran agar disiapkan satu ruang yang kemudian bisa mereka gunakan untuk melakukan kegiatan dengan road bike ini. "Enggak boleh (sepeda santai) hanya road bike," tuturnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya