Kronologi Tewasnya 5 Warga Tangerang Usai Minum Miras Oplosan Spiritus

Polisi memeriksa barang bukti pembuatan miras oplosan. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Kepolisian Sektor Panongan menerangkan kronologi singkat terkait tewasnya lima warga Kabupaten Tangerang usai menenggak miras oplosan. Kapolsek Panongan, AKP Rohman, mengatakan awalnya pada Sabtu, 22 Agustus 2020, sejumlah orang mengadakan pesta minuman keras oplosan itu di kawasan Curug, Tangerang.

KPU Ungkap Ada 6 Petugas KPPS yang Meninggal dan 115 Lainnya Sakit

Berbekal minuman keras jenis ciu, mereka  pun meraciknya dengan campuran sejumlah bahan. Ini termasuk lotion anti nyamuk dan spiritus.

"Mereka ini mau pesta di kawasan Curug, dengan bawa minuman jenis ciu lalu, dari keterangan awal dicampur dengan lotion anti nyamuk dan spiritus," kata Rohman, Rabu, 26 Agustus 2020.

Ibunda Meninggal Dunia, Dede Yusuf Ungkap Keinginan yang Belum Tercapai

Baca juga: Gelar Pesta Miras Oplosan, 5 Warga Tangerang Tewas

Namun, ketika asyik berpesta di kawasan Curug, mereka pun diusir warga dan langsung pindah lokasi ke Ruko Cluster Florence Citra Raya, Panongan, Kabupaten Tangerang.

Kronologi Meninggalnya Ibunda Dede Yusuf, Sempat Alami Serangan Jantung

"Mereka melanjutkan pesta dan menghabiskan minuman itu di sana," lanjut Kapolsek.

Nyatanya, pada saat orang-orang tersebut kembali ke rumah, mereka langsung mengeluhkan sakit di bagian dada, hingga keluarganya pun membawa ke rumah sakit.

"Data awal itu ada lima yang dibawa ke rumah sakit, dengan gejala sakit di bagian dada. Lalu, saat dibawa ke rumah sakit dan sempat dapat perawatan medis. Mereka ini tidak tertolong hingga akhirnya meninggal dunia," ungkap Rohman.

Dari data yang diperoleh, lima orang yang tewas tersebut berinisial AB dan Bj warga Panongan, lalu RA, Yang dan satu perempuan yang belum diketahui identitasnya merupakan warga Curug, Tangerang.

Sampai saat ini, polisi masih terus menyelidiki kasus miras oplosan yang meregang banyak nyawa tersebut, terutama penyuplai minuman keras. (ren)

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, Eka Wisnu Wardhana

Kelelahan, 5 Petugas Meninggal Dunia saat Pelaksanaan Pilkada Serentak di Jawa Timur

Lima orang meninggal dunia saat bertugas dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak 2024 di Jawa Timur. Mereka kebanyakan meninggal karena kelelahan.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024