Bikin Takut, Peti Mati COVID-19 di Jalan Kemang Raya Diprotes Warga

Boneka tenaga medis dan peti mati korban COVID-19 di Jalan Kemang Raya
Sumber :
  • VIVA/Vicky Fazri

VIVA – Replika peti mati COVID-19 dan boneka tenaga medis berpakaian hazmat di Jalan Raya Kemang, Jakarta Selatan, mencuri perhatian setiap pengendara jalan.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Meskipun replika peti mati dan boneka tenaga medis itu dipasang Gugus Tugas COVID-19 Kecamatan Mampang sebagai bentuk teguran dan imbauan kepada warga mengenai bahayanya virus COVID-19, nyatanya menimbulkan pro kontra masyarakat.

Pantauan VIVA di lokasi, selain replika peti jenazah dan boneka petugas medis, tim Gugus Tugas Kecamatan Mampang juga menyertakan data jumlah pasien positif di Kecamatan Mampang berjumlah 206 warga. Sedangkan yang meninggal 14 orang, sembuh 127 orang, dan dalam perawatan 65 orang.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Baca: Update COVID-19 18 Agustus: Positif 143.043, Meninggal 6.277

Ujang (40), warga sekitar, mengaku tidak setuju dengan pemasangan boneka berseragam medis dan peti mati, karena membuat takut warga. "Terkesan menakuti-nakuti warga, cukup imbauan saja tidak perlu berlebihan seperti ini," kata ujang ketika dimintai keterangan di lokasi, Selasa, 18 Agustus 2020

Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

Sementara itu, Ola (28) mengaku setuju karena dengan imbauan ini bisa semakin mengingatkan warga akan pentingnya menjaga kesehatan. "Mengerikan semakin ke sini korbannya semakin banyak, yang penting tetap aman. Saya setuju dengan adanya imbauan seperti ini, agar masyarakat lebih berhati-hati," ungkapnya.

Sebelumnya, Kelurahan Bangka, Kota Jakarta Selatan, memasang replika peti mati dan boneka tenaga medis berpakaian hazmat untuk melakukan sosialisasi bahaya COVID-19 di Jalan Kemang Raya. Pemerintah setempat menganggap kehadiran replika peti jenazah beserta boneka manusia berpakaian hazmat lengkap di area publik sangat efektif untuk sosialisasi.

Selain itu, pihak kelurahan juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya COVID-19, dengan menggunakan arak-arakan keliling wilayah. Cara lain digunakan yakni memasang peti jenazah dan boneka hazmat pada Jumat, 14 Agustus 2020, dan akan akan terus dipasang sampai pandemi berakhir. (ase)

Virus Corona atau Covid-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Indonesia once faced the challenges of the Covid-19 pandemic. As part of an effort to provide early prevention it, can be done by an app.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024