Naik Terus, Positif Corona di DKI Kini Jadi 26.664 Kasus
- ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
VIVA – Kurva kasus positif Corona atau COVID-19 di DKI Jakarta terus mengalami kenaikan hingga per Selasa, 11 Agustus 2020. Dalam sehari atau 24 jam terakhir ada penambahan 471 kasus baru.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan DKI, Fify Mulyani dengan penambahan 471 kasus baru maka total sementara jadi 26.664 kasus. "Jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 26.664 kasus," kata Fify di Jakarta, Selasa, 11 Agustus 2020.
Baca Juga: Viral Keluarga Cium Jenazah Suspek karena Tolak Protokol COVID-19
Dari jumlah itu, sebanyak 16.927 orang dinyatakan sudah sembuh dengan tingkat kesembuhan 63,5 persen. Pun, 953 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 3,6 persen. Sedangkan, tingkat kematian Indonesia sebesar 4,5 persen.Â
"Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta sampai saat ini sebanyak 8.784 (orang yang masih dirawat / isolasi)," ujarnya.Â
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,persen. Namun, untuk Indonesia dalam sepekan terakhir sebesar 15,2 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan, label stigma dan diskriminasi berdampak negatif terhadap kondisi kejiwaan hingga menurunkan imunitas seseorang melawan COVID-19.Â
"Jadilah pribadi yang mampu membangun rasa gotong royong, rasa kebersamaan dan empati terhadap sesama yang terdampak COVID-19 dan berupaya membangun hal-hal positif untuk mencegah stigma dan diskriminasi," ujarnya.
Fify pun menyampaikan sejumlah hal berikut yang perlu dilakukan warga Ibu Kota:
1. Jangan berbagi ketakutan dan kepanikan apalagi yang memojokkan mereka yang telah dites positif, tenaga kesehatan dan pihak lain yang bekerja untuk mengatasi wabah.
2. Tunjukkan kepedulian, kasih sayang dan empati pada orang yang diketahui terkena virus. Kita dapat memberikan penguatan, motivasi, pesan nasihat atau video call bersama keluarganya.
3. Cari tahu lebih banyak tentang COVID-19, pelajari apa yang perlu dilakukan untuk melindungi diri, keluarga dan masyarakat Jangan terjebak pada berita hoaks atau informasi keliru, lebih baik carilah fakta agar mengurangi ketakutan dan kecemasan
4. Bantulah keluarga, tetangga dan masyarakat sekitar untuk mendapatkan akses pertolongan medis, bila mengalami gejala-gejala terpapar virus COVID-19.
5. Bila keluarga atau masyarakat mendapatkan stigma dan diskriminasi, lakukan pendampingan dukungan psikososial.
Â