Ketua DPRD DKI Ungkap Dani Anwar Meninggal karena COVID-19
- Facebook Dani Anwar
VIVA – Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta, Dani Anwar, meninggal dunia pada Senin pagi, 3 Agustus 2020.
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, menyebutkan bahwa koleganya meninggal akibat COVID-19.
"Dinyatakan meninggal karena COVID. Dia juga ada penyakit yang membawai di badannya, ada gulanya, mungkin ada jantung," kata Prasetio di kantor DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, 3 Agustus 2020.
Karena itu, Prasetio turut mengucapkan belasungkawa atas wafatnya politikus PKS tersebut, dan mendoakan almarhum khusnul khotimah. "Saya juga turut berduka terhadap sahabat dan teman saya. Salah satu fraksi di PKS," katanya.
Kabar duka Dani Anwar meninggal itu dibenarkan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI dari Fraksi PKS, Achmad Yani. "Iya benar. Tadi pagi. Setengah jam yang lalu saya dikasih tahu," ujar Yani saat dikonfirmasi di Jakarta.
Sebelum meninggal, kata Yani, memang yang bersangkutan sakit dan dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo Jakarta. Namun, ia sendiri tak mengetahui sakit apa yang diderita oleh almarhum tersebut. "Sakitnya belum tahu," ujarnya.
Baca juga: Viral Bendera Merah Putih Dibakar, Pelaku Ditangkap
Dani Anwar merupakan anak Betawi kelahiran Kebon Kacang, Tanah Abang. Namanya mencuat saat dicalonkan sebagai cawagub DKI mendampingi Adang Daradjatun yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk periode 2007-2012. Ia menjadi harapan anak Betawi yang bertarung dengan pasangan Fauzi Bowo-Prijanto.
Dani Anwar Lahir di Jakarta pada 22 Februari 1968 dari pasangan Muhammad Aspali dan Bani. Ia menghabiskan masa kecil hingga dewasanya di Ibu Kota. Pendidikan dasar ia tempuh di SD Islam Miftahudin, Kebon Kacang Raya Tanah Abang. Lalu, melanjutkannya ke SMP Negeri 35 Gambir dan SMA Negeri 7 Gambir, Jakarta Pusat.
Lulus SMA, pada tahun 1987, ia meneruskan pendidikannya di UIN Syarif Hidayatullah, Fakultas Syari’ah, Jakarta. Dani, sapaan akrabnya, pun aktif di berbagai organisasi.
Ia aktif di Pelajar Islam Indonesia (PII), Forum Komunikasi Remaja Masjid Tanah Abang (F-Koremta), LPPTKI-BKPRMI Jakarta Pusat, Pemuda Muhammadiyah cabang Tanah Abang Satu Jakarta Pusat, dan Yayasan Ihsanul Amal (bergerak di bidang sosial dan pendidikan).
Selain itu, ia juga dikenal sebagai pengajar agama di masjid Tanah Abang, Jakarta. Pengalamannya mengajar dan aktif di kegiatan masjid serta ormas Muhammadiyah membawanya bergabung dengan PKS.
Kariernya di PKS cukup signifikan. Dia menjadi Ketua DPD PKS Jakarta Pusat (1998-2002) hingga Ketua DPW PKS Jakarta (2002-2006). Pada pemilu pertama 1999, Dani Anwar terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta periode 1999-2004.
Pada pemilu berikutnya, ia kembali menjadi anggota DPRD 2004-2009. Belum berakhir jabatannya, pada 2007, ia dicalonkan menjadi cawagub DKI Jakarta oleh PKS. Sayang, harapan anak Betawi menjadi cawagub gagal.
Pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar hanya mendapatkan 42,13% atau sekitar 1.535.555 suara, sedangkan Fauzi Bowo dan Prijanto yang berhasil meraup 57.27 persen suara. (ase)