Operasi Patuh Jaya, Kakorlantas: Tahun Ini Polisi Buru Pelanggar
- Zahrul Darmawan/VIVA.
VIVA – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Polisi Istiono, memastikan Operasi Patuh Jaya 2020 yang telah berjalan sampai saat ini berlangsung lancar. Ia menyebut, ada perbedaan konsep dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Konsep operasinya di Operasi Patuh Jaya kali ini tidak ada stasioner, tidak ada pemeriksaan kendaraan di jalan, sisanya hunting saja, ada yang melanggar kita pilih. Tapi memang pelanggarannya prosentase-nya hanya 10 persen yang kita pilih,” katanya saat ditemui di Cinere, Depok dikutip pada Kamis 30 Juli 2020.
Istiono menekankan, konsep saat ini adalah persuasif dan humanis. Hal itu jadi komitmen Kepolisian khususnya di tengah Pandemi Virus Corona saat ini.
“Itu yang kita tindak-tindak memang sudah betul-betul membandel karena sebelumnya sudah kita umumkan, bahwa di ruas jalan ini akan kita lakukan penindakan dan penertiban. Kalau dia tetap langgar, ya kita tilang atau kita tegur,” tegasnya.
Meski lebih ke arah persuasif, masyarakat pun diingatkan harus tetap disiplin dalam berkendara. Sebab, polisi kini sudah memiliki cara lain untuk memastikan pelanggaran ditertibkan.
“Kalau mau masuk di daerah yang banyak e-tilang ya tidak bisa dihindari, karena mesin. Membiasakan masyarakat disiplin pada ruas-ruas tertentu dan kita latih,” papar Kakorlantas.
Baca juga: Demi Elpiji 3 Kg, Warga Sungai Raya Antre Panjang dan Langgar Protokol
Menurut Istiono, pentingnya pendisiplinan masyarakat di ruang publik harus dilakukan juga dalam rangka menekan penyebaran COVID-19.
“Pejalan kaki roda dua, roda empat serta pengguna jalan umum semua di terminal dan rest area kita sentuh semuanya. Supaya masyarakat membiasakan new normal ini, adaptasi kebiasaan baru dan kita memang harus membiasakan menyatakan diri, kalau tidak ya kita ingatkan,” ujarnya
Istiono mengatakan, ini adalah tantangan Polri untuk mendisiplinkan masyarakat. Sebab, ia menilai banyak tak sedikit masyarakat abai akan aturan protokol kesehatan terkait pencegahan COVID-19.
“Penggunaan masker saja masih sulit, ya harus kita tegur terus karena kadang-kadang lupa dan itu sudah biasa, karena ini kan hal yang baru buat kita dan kewajiban petugas adalah mengingatkan mereka dan jangan bosan-bosan,” ungkapnya.
Ketika disinggung berapa jumlah pelanggaran Operasi Patuh Jaya sampai ini, Istiono mengaku tidak hafal secara detail.
“Pelanggaran di PMJ (Polda Metro Jaya) nanti detail-nya sama Dirlantas saja ya. Kalau kita bicara untuk seluruh Indonesia bahwa pelanggaran memang terbanyak rata-rata di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat menjadi dominan,” tambahnya.
Bantuan Sembako
Selain gencar melakukan penindakan dan sosialisasi, Markas Besar (Mabes) Polri juga aktif menyalurkan bantuan paket sembako di sejumlah wilayah di Indonesia. Tujuannya untuk meringankan beban masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
Khusus untuk purnawirawan serta warakauri TNI AL dan AURI, dialokasikan sebanyak 1.400 paket sembako yang disalurkan untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi.
“Kalau keseluruhannya yang kita bagikan kurang lebih 15 ribu paket, baik AL, AD maupun AU dan masyarakat sekitar untuk tahap ini,” kata Istiono.
Sedangkan untuk keseluruhan pada agenda Hari Bhayangkara ke 74 ini, jelas Istiono, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 600 ribu paket sembako untuk masyarakat umum se-Indonesia.
“Tentunya pada momentum ini tidak hanya AL saja dan purnawirawan yang kita kunjungi, tapi juga TNI AD, AD dan polisi juga kita sentuh,” tambahnya. (ren)