Kombes RW Diduga Aniaya Anak dan Istri, ART hingga Security Diperiksa

Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Polisi Budhi Herdi Susianto
Sumber :
  • VIVAnews / Foe Peace

VIVA – Empat orang diperiksa sebagai saksi kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang diduga dilakukan penyidik utama Bareskrim Polri, Komisaris Besar Polisi RW.

4 Perbedaan Pneumonia pada Anak dan Dewasa, Siapa yang Paling Berisiko Terpapar?

Empat saksi itu diperiksa guna pendalaman laporan. Pelaporan tersebut masih dalam tahap klarifikasi sampai saat ini. Mereka yang diperiksa adalah asisten rumah tangga (ART), RT  juga dua petugas keamanan.

"Sampai kemarin siang ada empat orang saksi, ART, RT, dan dua security," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Polisi Budhi Herdi Susianto saat dikonfirmasi wartawan, Rabu, 29 Juli 2020.

Bukan Susu! 1 dari 4 Balita di Jakarta dan Jawa Barat Konsumsi Kental Manis Setiap Hari, Ini Bahayanya

Baca juga: Hukuman bagi Kombes RW yang Diduga Aniaya Istri dan Anak

Selain masih akan melakukan pemeriksaan terhadap para saksi, lanjut Budhi, pemeriksaan juga akan dilakukan kepada istri dan anak dari Kombes Pol RW yang diduga mengalami perlakuan kasar. Untuk itu, Budhi mengaku belum bisa berkata lebih jauh. "Masih pemeriksaan saksi-saksi ya," katanya.

Massa Pendukung Paslon Rampas Kotak Suara di Pilkada Mamberamo Tengah, Honai Dibakar

Sebelumnya diberitakan, viral suara rekaman kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Penyidik Utama Bareskrim, Kombes RW terhadap keluarganya. Rekaman suara dugaan penganiayaan beredar di media sosial instagram, akun aurelliarenatha_.

Aurel mengunggah voice note ke akunnya pada Sabtu, 25 Juli 2020. Dari rekaman tersebut, terdengar suara adanya dugaan penganiayaan atau kekerasan dalam rumah tangga antara seorang pria dengan wanita.

Aurellia yang mengunggah voice note dugaan KDRT ini membantah lagi mencari sensasi atau perhatian kepada masyarakat untuk menambah jumlah pengikut di akun media sosialnya.

“Yang bilang aku pansos, aku gak pernah minta di-follow sama siapa pun. Jadi bener-bener yang follow aku sekarang emang karena kemauan sendiri, bukan aku minta,” tulis Aurellia dikutip dari instagram pada Minggu, 26 Juli 2020.

Aurellia membantah mengada-ada kasus dugaan penganiayaan tersebut. Karena, ia sudah diambil visum tapi memang hasilnya tidak langsung keluar. “Jadi, sementara aku share voice note ini yang diam-diam aku rekam saat kejadian,” kata Aurellia.

Dalam rekaman tersebut, seorang ibu tidak terima melihat anaknya dipukul oleh Kombes RW. “Kau pukul anakku Widodo, kurang ajar kau,” kata seorang ibu dalam rekaman itu.

“Kamu orang tua,” ujar pria yang diduga Kombes RW.

Selanjutnya, ibu-ibu minta kepada orang yang ada di dalam rumah itu untuk merekam tindakan dugaan kekerasan tersebut untuk dijadikan bukti pelaporan kepada aparat penegak hukum. Terdengar, berkali-kali ada yang minta tolong. “Rekam-rekam, biar aku aduin ke Propam malam ini. Astaghfirulloh. Tolong-tolong,” begitu suara yang terekam.

Pada bagian akhir ada yang teriak minta tolong itu diduga adalah Aurellia. Ia sambil lari karena bapaknya melihat ketika direkam, hand phone langsung disiram pakai shower hingga rusak.

“Jadi maaf juga ya kalau aku belum bisa bales chat satu-satu, maaf banget. Makasih buat yang sudah kasih saran, support dan lain-lain. Kita doa sama-sama biar masalah ini cepat berlalu dan biar pelaku diproses sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Yuk kawal terus proses hukumnya,” kata Aurellia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya