Kapolda Sidak Protokol Kesehatan, Pedagang Malah Mengeluh

Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana Memantau di Pasar Atom, Jakpus
Sumber :

VIVA – Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mendatangi Pasar Atom, yang berlokasi di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Ia mendatangi pasar untuk melihat langsung penerapan protokol kesehatan. Mengingat penularan COVID-19 dari pasar, terbilang cukup tinggi di DKI Jakarta saat ini.

Nana didampingi sejumlah pejabat Polda Metro Jaya dan TNI, seperti Dandim 0501/JP BS Kolonel (Inf) Luqman Arief, Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Heribertus Ompusunggu, dan Kapolsek Sawah Besar Kompol Eliantoro Jalmaf. 

Di Pasar Atom tersebut, Irjen Nana mengunjungi setiap sudut pasar. Mereka mendatangi satu per satu kios dan lapak pedagang yang buka. Bagi yang tidak menggunakan masker langsung dimintanya untuk dikenakan. Penggunaan masker termasuk yang harus dipatuhi oleh para pedagang hingga pembeli, di masa-masa pandemi sekarang ini.

Dalam kesempatan itu, Kapolda juga mendengar secara langsung keluhan para pedagang mengenai sepinya pembeli selama pandemi COVID-19 ini. 

"Sepi pak. Belakangan ini, memang pembeli lagi jaga jarak dan enggan datang ke pasar. Mereka (pembeli) malas datang ke pasar," kata salah satu pedagang, Senin 27 Juli 2020. 

Baca juga: Anies Minta Daging Qurban Langsung Diberikan ke Mustahik

Mendengar keluhan tersebut, mantan Kapolda NTB itupun meminta para pedagang untuk tetap semangat berjualan dan mentaati anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan, sehingga penderita COVID-19 bisa ditekan.

"Kalau sudah berhasil menekan laju pertambahan kasus COVID-19 dan masyarakat bisa menerapkan protokol kesehatan, saya yakin bakal bangsa kita akan kembali pulih," kata Nana.

APDI Jakarta Setuju Ekosistem Digital Ditingkatkan, Pemerintah Harus Libatkan Banyak Pihak

Nana juga mengakui, bahwa pasar merupakan salah satu klaster pertambahan kasus positif COVID-19. Namun, menurut Nana, penerapan protokol kesehatan di Pasar Atom ini sudah cukup baik. 

"Kami melihat Pasar Atom ini untuk masalah penerapan penempatan alat protokol kesehatan sudah cukup baik. Tadi ada pengecekan disinfektan, suhu tubuh, kanalisasi bagi para penjual maupun pengunjung," jelas Nana.

Ridwan Kamil Punya Solusi Ini untuk Keresahan Milenial yang Pesimis Punya Rumah di Jakarta

Ia juga mengecek kesiapan personel di sana. Khusus di setiap pasar, ada sekitar 60 personel TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja yang ditempatkan untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan bagi pedagang maupun pengunjung. 

"Ada 60 personel setiap hari di sini. Mereka melakukan pengawasan protokol kesehatan. Tugasnya mengingatkan masyarakat sadar diri dan disiplin protokol kesehatan. Selain imbauan, sosialisasi dan edukasi juga ada teguran kepada masyarakat yang tak patuh," jelasnya.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Terkait adanya laju penambaham kasus di wilayah DKI Jakarta, Nana mengungkapkan bahwa personel pengawasan di lapangan bakal diperkuat. Saat ini, ada 5.000 personel TNI, Polri, bersama pemerintah daerah, yang dikerahkan untuk menyadarkan masyarakat dalam bentuk pengamanan dan pengawasan.

"Khususnya di lokasi keramaian seperti pasar, terminal, dan stasiun akan diperketat. Hal ini karena akan sering terjadi kerumunan warga, sehingga pengawasan akan diperketat," ungkapnya. 

Ia meminta kepada setiap pedagang untuk mentaati aturan yang ada. Mengingat potensi penyebaran virus yang kian meningkat selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi menuju adaptasi kebiasaan baru. 

"Sekarang masih PSBB Transisi menuji adaptasi kebiasan baru, oleh karena itu kami minta masyarakat untuk tetap disiplin dan selalu menjaga kesehatan. Meski aktivitas di pasar baru berjalan 40 sampai 50 persen, namun pembeli terus berangsur bertambah. Oleh karenanya, kami berharap akan semakin membaik," ujarnya. 

Sementara itu, Kolonel Luqman Arief memastikan TNI akan terus disiagakan untuk menjaga protokol kesehatan warga.

"Kami akan pantau dan minta masyarakat disiplin untuk menekan angka penyebaran COVID ini," terang Luqman.

Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) melaporkan per Sabtu, 25 Juli 2020 sebanyak 1.251 pedagang terkonfirmasi positif COVID-19. Kasus penularan pedagang tertinggi berada di DKI Jakarta.

Adapun secara total, pedagang yang terinfeksi virus corona berasal 211 pasar di 89 kabupaten/kota dari 27 provinsi. Sementara, di DKI Jakarta sebanyak 317 pedagang dari 47 pasar positif COVID-19. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus tertinggi di Indonesia.

Beberapa pasar yang terbilang cukup tinggi penambahan kasusnya, yakni Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat dengan temuan 70 kasus dan Pasar Kramatjati, Jakarta Timur dengan 49 kasus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya