Soal Pasar Tradisional Kluster COVID-19, Anies: Ada Kasus Pasti Tutup
- vstory
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat suara soal pasar tradisional sebagai kluster penyebaran COVID-19. Hal ini terbukti dari data di Jakarta Pusat, sejumlah pasar tradisional sempat ditutup lantaran beberapa pedagang positif COVID-19. Hasil ini dapat diketahui setelah mereka mengikuti swab test COVID-19.
Baca juga: Kasus Positif Naik Lagi, Anies Minta Orang Tua Tak Bawa Anak ke CFD
Menurut Anies, pasar tradisional dapat ditutup kembali jika hal ini terjadi lagi. Namun, kondisi di pasar tradisional perlahan berangsur membaik.
"Sebenarnya sekarang sudah jauh lebih baik, kira-kira sebulan yang lalu memang pasar itu masih menjadi suatu tempat rentan terhadap penularan COVID-19. Akan tetapi, jika diketahui terdapat kasus di pasar, maka akan langsung ditutup," kata Anies.
Ia menjelaskan, membaiknya kondisi pasar di Jakarta Pusat ini dikarenakan pintu masuk dan keluar sudah diawasi secara ketat oleh petugas. Apalagi ada pengunjung yang tidak mematuhi protokol kesehatan, tidak diizinkan untuk masuk ke area pasar.
"Selama 14 hari pemantauan, kami (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) memastikan, bahwa pasar tradisional sudah relatif aman," ungkapnya.
Sementara itu, kasus positif terinfeksi virus corona di Jakarta terus bertambah, bahkan pada Minggu 26 Juli 2020 tercatat ada penambahan sebanyak 378 kasus baru. Sehingga total terkonfirmasi positif di Ibu Kota mencapai 19.001 kasus.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani mengatakan dari jumlah 19.001 kasus yang konfirmasi di wilayah Ibu Kota Jakarta. Tercatat sebanyak 11.886 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 772 orang meninggal dunia.
"Sampai hari ini kami laporkan 1.491 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit, dan 4.852 orang melakukan isolasi mandiri (termasuk data Wisma Atlet). Untuk suspek yang masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 1.434 orang, dan suspek yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak 1.557 orang, serta yang meninggal sebanyak 2.227 orang," kata Fify.