Editor Metro TV Disebut Bunuh Diri, Polisi: Tak Ada Pesan WA Ancaman
- VIVA.co.id/Reza Fajri
VIVA – Polisi mengungkap hasil pengecekan telepon genggam milik editor Metro TV, Yodi Prabowo. Dari hasil pemeriksaan akun WhatsApp (WA) milik Yodi, polisi menyebut tidak ada hal mencurigakan.
"Analisa berdasarkan CDR (call data record) dari WA dan sebagainya tidak ada mencurigakan," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Tubagus Ade Hidayat di Markas Polda Metro Jaya, Sabtu, 25 Juli 2020.
Dia menambahkan, tidak ada juga di akun WA korban pesan-pesan ancaman atau pesan yang mengarah kalau Yodi punya masalah sehingga akhirnya tewas.
Misteri kematian Yodi akhirnya terkuak setelah dua pekan lamanya. Sempat diduga dibunuh, polisi mengatakan kenyataannya Yodi tewas bunuh diri. Hal ini diketahui dari hasil lima analisa yang dilakukan.
"Tidak ada, tidak ada ancaman dari luar dan lain-lain," kata Tubagus.
Yodi Prabowo ditemukan sudah tak bernyawa di pinggir tembok Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Juli 2020. Saat ditemukan, korban mengenakan jaket hijau, celana hitam, tas selempang hitam, memakai sepatu dan masih mengenakan helm.
Berdasarkan data yang dihimpun, korban pertama kali ditemukan oleh seorang saksi setelah melihat sepeda motor di sebuah warung bensin dalam keadaan mesin sudah dingin. Beberapa saat kemudian, sejumlah anak yang sedang bermain layangan di pinggir jalan tol melihat ada sesosok mayat laki-laki yang tergeletak.
Dua pekan lamanya polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan. Pada awalnya Yodi sempat diduga dibunuh. Namun, hasil berkata lain. Lewat lima analisa yang dilakukan polisi kenyataannya Yodi bunuh diri bukan dibunuh oleh orang lain. (ase)