Dibangun 1887, Begini Penampakan Stasiun Pasar Senen Sekarang

Stasiun Pasar Senen setelah penataan yang baru.
Sumber :
  • PT KAI

VIVA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus merawat salah satu stasiun bersejarah di DKI Jakarta, yaitu Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Stasiun yang ada sejak tahun 1887 ini telah diresmikan menjadi stasiun terpadu pada 17 Juni 2020 oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan wakilnya Kartika Wirjoatmodjo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Stasiun Whoosh Karawang Dibuka Mulai 24 Desember 2024

“KAI berkomitmen untuk secara konsisten merawat stasiun-stasiun kereta api untuk kenyamanan pelanggan saat akan menggunakan kereta api,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 21 Juli 2020.

Baca juga: Erick Thohir Resmikan Penataan dan Integrasi Empat Stasiun Terpadu

Libur Nataru, KAI Siapkan 52 Kereta Api Tambahan

Dia menjelaskan, sebagai stasiun yang terdaftar sebagai bangunan cagar budaya, KAI tetap menjaga keaslian bangunan yang merupakan salah satu bagian dari sejarah perkeretaapian di Indonesia.

Menurut dia, Stasiun Pasar Senen pertama kali diresmikan pada 31 Maret 1887 oleh perusahaan kereta api swasta Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOS). Peresmian ini bersamaan dengan dibukanya jalur Batavia (Jakarta)-Bekasi.

Stasiun Karawang Kereta Whoosh Diharapkan Segera Beroperasi

Stasiun Pasar Senen awal yang diresmikan BOS pada 1887.

Kemudian pada 1898, kepemilikan Stasiun Pasar Senen beralih menjadi milik perusahaan kereta api negara, Staatssporwegen (SS) setelah seluruh lintas BOS dibeli oleh SS.

Pada awal didirikan, bangunan Stasiun Pasar Senen bergaya Indische Empire dengan kanopi besi setengah yang menaungi dua jalur rel di bawahnya. Sejak tahun 1913, Stasiun Pasar Senen dan stasiun-stasiun besar di Jakarta mulai direnovasi besar-besaran.

Menurut dia, bangunan utama stasiun dibongkar total dan dibangun bangunan baru yang diresmikan pada tanggal 19 Maret 1925. "Bagian peronnya pun dilengkapi dengan terowongan bawah tanah untuk penyeberangan ke peron lainnya. Terowongan ini merupakan terowongan penyeberangan pertama di stasiun yang dibangun di Indonesia," ujarnya.

Terowongan bawah tanah di Stasiun Pasar Senen yang diresmikan pada 1925.

Bahkan, Koran Javabode (koran di masa kolonial) menggambarkan Stasiun Pasar Senen yang baru sebagai stasiun yang indah, rapi, dan kokoh, dengan terowongan penyeberangan seakan seperti di Stasiun Amsterdam atau Haarlem. Stasiun ini selain melayani pelanggan kereta api lokal (terutama kereta rel listrik) juga melayani pemberangkatkan kereta api jarak jauh.

Stasiun yang terletak di Jalan Pasar Senen Nomor 14, Kecamatan Senen ini telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang terdaftar di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dengan nomor registrasi RNCB.19930329.02.000810 berdasarkan SK Menbudpar Nomor: PM.13/PW.007/MKP/05 dan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 475 Tahun 1993.

Bangunan Stasiun Pasar Senen yang dibangun tahun 1924 oleh Staatssporwegen (SS).

Penataan Stasiun Pasar Senen

Kondisi Stasiun Pasar Senen kian rapi dan tertata setelah KAI bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Mass Rapid Transit Jakarta (Perseroda) berkolaborasi, dalam melakukan penataan kawasan stasiun kereta api di DKI Jakarta.

"Kini tersedia akses bagi pejalan kaki yang nyaman untuk menuju ke stasiun.  Akses pejalan kaki berada di pintu tengah atau di kawasan plaza stasiun yang merupakan area integrasi antarmoda," katanya.

Suasana Stasiun Pasar Senen setelah penataan, Selasa, 21 Juli 2020.

Menurut dia, perubahan jalur pejalan kaki tersebut untuk memfasilitasi masyarakat, khususnya pelanggan kereta dari dan menuju stasiun jika ingin melanjutkan perjalanan dengan transportasi lainnya.

Kawasan plaza dengan luas 1.427,5 meter persegi tersebut juga dilengkapi kanopi sebagai peneduh,  terdapat fasilitas rak sepeda serta ruang terbuka hijau untuk menciptakan kawasan sehat.

Saat ini, sudah ada integrasi di sisi utara stasiun dengan penyediaan halte bus Transjakarta. Lalu ada lokasi menurunkan pelanggan angkutan daring dan area antrean angkutan bajaj di sisi selatan stasiun. Kemudian pelanggan juga dapat memanfaatkan lay-by kendaraan area untuk drop off-pick up mobil serta bus kecil (Jak Lingko dan reguler) untuk menghindari penumpukan kendaraan.

Suasana Stasiun Pasar Senen setelah penataan, Selasa, 21 Juli 2020.

Pelanggan atau masyarakat yang melintas juga akan semakin nyaman karena KAI menyediakan marka zebra cross di depan PD Pasar Jaya dan depan Terminal Senen untuk memudahkan menyeberang jalan. Penataan juga meliputi pemindahan halte eksisting sehingga lebih terkoneksi dan dekat dengan selasar stasiun, untuk kemudahan pelanggan berpindah moda.

Selain itu, lanjut dia, pelanggan yang baru turun dari kereta api di stasiun juga tidak akan kebingungan untuk mencari lokasinya, karena sudah tersedia rambu pengarah di dalam dan luar stasiun yang cukup jelas.

Hasil renovasi Stasiun Pasar Senen diharapkan dapat mendorong masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi publik dapat terlayani dengan baik dan lebih nyaman, saat berpindah antarmoda. Dengan adanya penataan ini juga diharapkan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pelanggan semakin meningkat. (lis)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya