Kronologi Mujenih Temukan Uang Rp500 Juta di KRL Commuterline

Mujenih, petugas kebersihan commuterline
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) membeberkan kronologi penemuan uang Rp500 Juta di dalam gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline KA 1157 tujuan JAK-BOO (Jakarta-Bogor). Uang itu ditemukan oleh petugas kebersihan OTC (On Train Cleaning) bernama Mujenih dan dilaporkan ke petugas lain. 

6 Perjalanan KRL Terdampak Banjir Rob di Jakut, Pintu Air Pasar Ikan Siaga 1

"Pada 6 Juli 2020 lalu sekitar pukul 16.40 WIB petugas kebersihan kereta bernama Mujenih dan Petugas Pengawalan KRL Egi Sandi menemukan barang yang tertinggal di kereta kedua dari kereta yang akan tiba di Stasiun Bogor. Barang tersebut berupa plastik berisi uang dalam bungkusan koran," kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba kepada VIVA, Jumat, 10 Juli 2020.

Baca juga: Kembalikan Uang Rp500 Juta, Mujenih Ikhlas Meski Tak Diberi Imbalan

Petugas Kebersihan Dipecat Karena Kepergok Intip Wanita Mandi di GBK

Kemudian, kata Anne, Mujenih dan Egi menyerahkan ke petugas Passenger Service di Stasiun Bogor bernama Iqbal Fahri. Selanjutnya, bersama beberapa petugas lainnya memeriksa bungkusan lebih detail untuk kepentingan memasukkan data dalam aplikasi lost and found atau laporan barang tertinggal di KRL.

"Setelah diperiksa bersama, uang yang dibungkus koran tersebut berjumlah Rp500 juta. Petugas passenger service kemudian memasukkan data dan ciri-ciri barang yang ditemukan tersebut ke dalam sistem aplikasi lost and found," kata Anne.

KRL Commuter Line Anjlok di Antara Stasiun Kampung Bandan-Rajawali

Tidak lama, seorang pengguna KRL dengan inisial SB melaporkan barang miliknya yang tertinggal di kereta. Petugas bernama Iqbal kemudian menerima SB dan melakukan verifikasi data, serta ciri-ciri barang yang dilaporkan tertinggal. Setelah verifikasi identitas dan ciri-ciri barang seluruhnya sesuai dengan apa yang ditemukan, uang tersebut dikembalikan kepada pemiliknya dengan disaksikan sejumlah petugas.

Baca juga: Pengakuan Mujenih usai Temukan Uang Rp500 Juta di Stasiun

"Para petugas di garda terdepan yang melayani pengguna dengan baik ini juga telah mendapat apresiasi khusus dari PT KCI. Kejujuran dari petugas garda terdepan dan keandalan dari sistem Lost and Found atau aplikasi laporan barang tertinggal dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menjadi kunci dalam penemuan uang 500 juta rupiah di dalam KRL pada 6 Juli 2020 lalu," kata Anne.

Setiap harinya, Lanjut Anne, berbagai jenis barang termasuk barang berharga ditemukan tertinggal di dalam KRL oleh petugas dan dicatat ke dalam sistem. Sebelumnya, petugas juga pernah mengamankan uang tunai Rp40 juta dan perhiasan emas bernilai puluhan juta.

Petugas PT KCI telah berkali-kali mengamankan barang tertinggal di dalam kereta. Benda yang tertinggal mulai dari makanan, tas, pakaian, helm, hingga benda berharga seperti laptop, perhiasan, dan uang tunai bernilai jutaan rupiah. Dari segi nilai barang, temuan pada Senin sore lalu adalah yang terbesar.

Seluruh barang temuan dicatat dalam sistem lost and found PT KCI yang menghubungkan 80 stasiun KRL. Dalam satu hari rata-rata ada delapan barang yang ditemukan. Lebih dari 50 persen telah diambil kembali oleh pemilik barang.

Barang-barang yang tidak diambil oleh pemiliknya hingga lebih dari dua bulan tapi masih layak pakai, seperti pakaian, perkakas, dan tempat makan akan dikumpulkan. Petugas kemudian akan membersihkan dan mengelompokkan barang-barang tersebut.

Barang kemudian disumbangkan ke panti asuhan dan yayasan yang membutuhkan. Terakhir, PT KCI menyumbangkan barang ke Panti Asuhan di Kampung Cipayung, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor pada 4 Juni 2020.

"Barang bawaan adalah tanggung jawab sepenuhnya dari masing-masing pengguna. Namun saat ada barang yang tertinggal di dalam kereta maupun di stasiun dan selama tidak berpindah tangan ke orang-orang lain yang tidak bertanggung jawab, pasti akan diamankan oleh petugas. Kejujuran dari para petugas di KRL maupun stasiun dalam menangani barang tertinggal ini telah berkali-kali terbukti," ujar  Anne.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya