Bertambah 344, Kasus Corona di DKI Sebanyak 13.069

Petugas menangani pasien suspect Corona. (Ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

VIVA – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, jumlah kasus positif COVID-19 di Provinsi DKI Jakarta bertambah sebanyak 344 kasus pada hari ini, Rabu, 8 Juli 2020. 

"Sehingga, jumlah kumulatif kasus positif di wilayah DKI Jakarta sebanyak 13.069 kasus. Dari jumlah tersebut, 8.424 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 667 orang meninggal dunia," kata Widyastuti di Jakarta. 

Ia pun merinci, dari 344 kasus tersebut berasal dari: warga Negara Indonesia yang baru kembali dari luar negeri beralamat tinggal dari berbagai provinsi, namun untuk sementara transit dan menjalani isolasi  di Jakarta sebanyak 51 orang.

Kemudian, dari laporan kasus akumulasi dalam satu bulan terakhir yang baru dilaporkan dari salah satu Laboratorium RS sebanyak 36 orang. 

Lalu, lanjut dia, penemuan kasus baru dari rumah sakit dan puskesmas, baik dari pasien, hasil contact tracing maupun active case finding sebanyak 257 orang.

"Sampai dengan hari ini kami laporkan, 417 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 3.561 orang melakukan self isolation di rumah. Sedangkan, untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 481 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 761 orang," katanya. 

Baca juga: Kasus COVID-19 di Jatim Meningkat Pesat Diduga Ada Mutasi Virus

Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah meningkatkan kapasitas pemeriksaan metode RT-PCR, dengan membangun Laboratorium Satelit COVID-19, berlokasi di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu dan RSKD Duren Sawit sejak 9 April 2020 dan membangun jejaring dengan 45 laboratorium pemeriksa COVID-19.

Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

Secara kumulatif, pemeriksaan PCR sampai dengan 7 Juli 2020 sebanyak 356.529 sampel. Pada 7 Juli 2020, dilakukan tes PCR pada 3.768 orang, 3.202 di antaranya dilakukan untuk penegakan diagnosis baru, dengan hasil 308 positif dan 2.894 negatif. 

Untuk pemetaan kelompok rawan, dilakukan pemeriksaan rapid test, dimana 256.603 orang telah menjalani rapid test, dengan hasil 8.947 orang atau setara dengan 3,5 persen, dinyatakan reaktif COVID-19 dan 247.656 orang dinyatakan non-reaktif. 

Akademisi Sebut Permintaan Kebutuhan Listrik Meningkat Pasca Pandemi COVID-19

"Untuk kasus positif ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah," katanya. 

Ilustrasi populasi warga China.

China Diserang Virus Baru HMPV yang Menyebar Cepat, Bakal Sama Seperti COVID-19?

Berbagai laporan di media sosial menunjukkan bahwa virus ini menyebar dengan cepat. Bahkan beberapa rumah sakit mulai kewalahan mengatasi pasien seperti masa COVID-19.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025