Rapid Test Massal BIN di Pamulang, Sepuluh Orang Reaktif

Sejumlah warga dinyatakan reaktif saat mengikuti rapid test massal oleh BIN di Jalan Surya Kencana, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Kamis, 2 Juli 2020.
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace

VIVA – Sepuluh orang dinyatakan reaktif saat mengikuti rapid test massal oleh Badan Intelijen Negara (BIN) di Jalan Surya Kencana, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

Demi Deddy Corbuzier, Azka Lakukan Berbagai Cara Biar Kena COVID-19

Penunjukan lokasi di Kecamatan Pamulang merupakan koordinasi antara BIN, Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19, dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan karena zona rawan penyebaran Covid-19.

Ketua Pelaksana Harian Sub Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 BIN Brigjen TNI Irwan Mulyana mengatakan rapid test itu diselenggarakan secara gratis dalam rangkaian memutus rantai penyebaran Covid-19.

Lonjakan Kasus HMPV di Tiongkok Bawa Kenangan Kelam tentang Pandemi COVID-19

"Sepuluh orang reaktif kita langsung uji swab test dengan dua unit mobile lab yang kita sediakan di lokasi untuk memastikan apakah positif atau negatif Covid-19," katanya di halaman Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis, 2 Juli 2020.

Baca: Biar Tidak Kabur, Pedagang yang Tes Swab di Bogor Dapat Doorprize

Sudah Terdeteksi di Indonesia, HMPV Bisa Diketahui Lebih Dini dengan Skrining

Sebanyak 490 orang mengikuti rapid test ini. BIN mengerahkan 40 tenaga medis profesional dari Medical of Intelligence selain menyediakan dua unit mobile laboratorium untuk memfasilitasi warga yang menunjukan hasil reaktif usai mengikuti rapid test. Target dari rapid test sebanyak 1.000 orang.

Menurut Plt Kepala Kesehatan Tangsel Deden Deni, dengan adanya rapid test ini, pemerintah Tangerang Selatan dapat melacak dan treasing lebih cepat. Data yang didapat BIN dengan rapid test dan swab test dianggap bisa memudahkan pemerintah untuk melacak kontak terhadap pasien yang positif Covid-19. 

"Alhamdulilah trend kita di Tangerang Selatan melandai terus, dan mudah-mudahan tidak naik seperti pada bulan Maret dan April lalu. Mungkin dengan adanya ini dapat mempercepat data kita untuk melakukan swab test," ujar Deden.

Ilustrasi virus.

Bukan COVID-19 atau HMPV, Ternyata Ada Virus Ini yang Jauh Lebih Berbahaya Bagi Manusia

Dunia kesehatan belakangan ini tengah dihebohkan dengan beberapa virus penyakit yang dianggap mengancam kesehatan manusia.

img_title
VIVA.co.id
20 Januari 2025