Pencarian 13 Nelayan Hilang di Perairan Nias Masih Nihil
- ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
VIVA – Pencarian 13 korban nelayan yang hilang di Perairan Nias Selatan hingga hari ke enam masih terus dilakukan. Tim SAR gabungan menyisir sepanjang Perairan Laut Nias Selatan hingga pemantauan udara.
Langkah tersebut belum juga membuahkan hasil. Lalu pada hari terakhir, hari ketujuh Minggu 28 Juni 2020, pencarian korban juga masih terus dilakukan pada tiga titik lokasi. Diantaranya Perairan Tello hingga Pulau Simuk dan perbatasan Mentawai.
Adapun sepanjang 100 noptikal mil laut tepatnya pada sisi selatan Kepulauan Tello, pencarian dilakukan dengan helikopter milik Basarnas pada operasi hari ketujuh. Pencarian lewat udara dilakukan karena luasnya perairan Nias Selatan yang berbatasan langsung dengan laut bebas. Diduga para nelayan hanyut terbawa arus gelombang.
Kasi Ops Basarnas Nias, Benteng Telaubanua mengatakan timnya belum juga menemukan tanda-tanda korban. Mereka juga menghadapi kendala cuaca.
"Sampai hari ini tim SAR gabungan masih belum menemukan tanda-tanda korban. Sampai dengan saat ini kendala yang kita hadapi adalah kondisi cuaca yang berubah-ubah," kata Benteng dikutip dari tvOne, Minggu 28 Juni 2020.
Lebih lanjut, pencarian juga dibagi ke dalam tiga titik lokasi. Diantaranya KN-SAR dikerahkan menyisir bagian bawah perairan Pulau Simuk. Lalu speedboat milik AL menyisir di kawasan Perairan Pulau Sitaga hingga Pulau Timur Hibala.
Adapun dari pemantauan udara, sepanjang lokasi pencarian terlihat perairan bersih dan tidak ditemukan adanya benda-benda yang dicurigai milik para korban.
Sementara itu, warga masih terus memenuhi dermaga Pelabuhan Laut Teluk Dalam. Mereka menunggu setiap kapal yang pulang dari pencarian dan berharap 13 nelayan yang hilang segera ditemukan.
Laporan: One Man Halawa/ tvOne