Sebar Lokasi CFD, Sandiaga Sebut Kebijakan Tepat
VIVA – Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu (RIB) Lawan Covid-19, Sandiaga Salahudin Uno. menilai keputusan Pemerintah Provinsi DKI untuk menyebar lokasi car free day (CFD), sudah tepat karena tidak lagi berpusat di kawasan Sudirman-Thamrin, yang dikhawatirkan justru menjadi titik penyebaran virus corona.
Ditemui di Kantor tvOne, Sandiaga mengatakan memang pada saat CFD pekan lalu, jumlah pesertanya sangat banyak. Bahkan di luar perkiraan selama ini. Banyaknya warga yang memenuhi area bebas kendaraan itu, menurutnya, karena sudah tiga bulan ditutup dan pertama kali dibuka, sehingga partisipasi masyarakat begitu tinggi.
"Saya rasa keputusan yang tepat. Karena kemarin saya sudah keliling bersama Kadishub dan Kepala Satpol PP. Kita mengantisipasi membludaknya, karena masyarakat ini sudah menunggu lama untuk bisa beraktivitas di luar setelah PSBB," kata Sandiaga, kepada VIVAnews, Jumat malam, 26 Juni 2020.
Baca juga: CFD Sudirman-Thamrin Ditutup, Jaktim Siapkan Lima Kawasan Alternatif
Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk menutup lagi area CFD yang sempat dibuka. Selain karena pengunjung yang membludak, juga ada peserta yang reaktif saat rapid test. Untuk menghindari penyebaran virus mengingat Jakarta juga masih tinggi, maka area CFD kembali ditutup. Pemerintah mengalihkan ke beberapa titik di setiap wilayah agar tidak ada kerumunan di satu lokasi saja.
Sandi mengatakan, sebenarnya kebijakan menyebarkan lokasi CFD ke beberapa wilayah, sudah masuk dalam kajian pemerintah saat dia masih menjadi wakil gubernur dan belum ada wabah ini. Maka ia mendukung kebijakan ini, apalagi masih pandemi Covid-19.
"Keptuusan yang diambil untuk menyebar CFD ke 28 titik, menurut saya, sudah pernah kita kaji waktu saya di Pemprov DKI dan itu memang jauh lebih efektif untuk memecah konsentrasi massa," katanya.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta meniadakan sementara kegiatan hari bebas kendaraan (HBK) atau car free day (CFD) di kawasan Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat.
Penghentian sementera CFD itu mulai dilakukan pada 28 Juni 2020 sampai batas waktu yang akan ditentukan kembali. "Benar mas (CFD) dihentikan sementara," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Rabu, 23 Juni 2020.