Biasanya Ramai, Pasar Ini Tiba-tiba Sepi saat Hendak Swab Test

Petugas melakukan pemeriksaan cepat (Rapid Test) Corona di Pasar
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Didik Suhartono

VIVA – Layaknya pasar, pasti selalu ramai baik oleh pedagang maupun pembeli. Bahkan, saat pandemi Covid-19 belum reda, pasar menjalani aktivitas seperti biasanya.

Jokowi dan Kaesang Turun Gunung 'Kampanyekan' Paslon Respati-Astrid di Pasar Klitikan Solo

Namun, kemeriahan pasar, seperti yang ada di Pasar Gembrong, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, tiba-tiba sepi. Itu lantaran para pedagang mengetahui akan ada tes rapid dan swab oleh petugas kesehatan. 

Para pedagang memilih untuk menutup tempat usahanya karena takut dites oleh pihak Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Karena banyak yang tutup, membuat petugas kesehatan harus berkeliling pasar dan membujuk pedagang yang masih membuka lapaknya. 

Mengoptimalkan Bisnis dengan Jasa Maklon: Ketahui Keuntungan, Kekurangan, dan Cara Memilih Jasa Maklon yang Tepat

"Ya takut sih, takutnya kan orang sehat tahu-tahu corona aja, itu yang ditakutin makanya orang pada kabur," ujar Herman, salah seorang pedagang Pasar Gembrong Cempaka Putih.

Dia mengakui, biasanya pasar tersebut sangat ramai oleh pengunjung. Namun, karena banyak pedagang takut, akhirnya dia memilih tutup. Dia sendiri membuka tempat dagangnya, karena tidak tahu apa yang terjadi.

Tisu Mice Berubah Jadi Nano, Intip Strategi Azkia Diva Hadapi Gempuran Banjirnya Produk China

Dia juga awalnya sempat heran, kenapa pasar yang biasanya ramai tiba-tiba sepi. 

Kepala Pasar Gembrong, Delita Purba, mengatakan, sikap para pedagang ini sebenarnya sangat disayangkan. Ia mengaku tetap akan melakukan pemeriksaan terhadap para pedagang tersebut.

"Kemarin kita sudah sepakat dengan dokter dari puskesmas, kita konsentrasikan dulu ke pedagang. Ternyata kemarin begitu datang Pak Lurah dengan Bu Dokter mereka pada kelimpungan, pada langsung tutup," katanya.

Lanjut Delita, pihaknya akan melihat terlebih dahulu berapa yang berhasil di-swab test. Karena targetnya harus sampai 50 persen dari jumlah pedagang. Jika tidak, maka akan dilakukan tes lagi pada keesokan harinya.

Sementara itu, Kasudin Kesehatan Jakarta Pusat, Erizon Safari, mengatakan, pihak puskesmas memang diturunkan untuk agresif melakukan tes di pasar-pasar. Karena dianggap sebagai tempat yang rawan penyebaran Covid-19.

"Ya tetap menjadi aktivitas puskesmas saat logistik masih ada, tetap mereka akan bergerak di wilayah untuk menelusuri daerah-daerah yang rawan, rapid sekitar 80-100, swab 40-60 per hari dari target harian yang diberikan dinas kesehatan ke wilayah," jelasnya.

Jika nanti di pasar tersebut ditemukan kasus positif, maka untuk sementara akan dilakukan penutupan. Lalu, pasar tersebut akan disemprot dengan disinfektan oleh pihak kesehatan.

"Pedagang atau karyawan yang terindikasi akan dilakukan isolasi baik di rumah maupun tempat-tempat yang disediakan oleh kecamatan," katanya.

Laporan: Yoga Kuspratomo/ tvOne Jakarta Pusat

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya