Pesan Anies Baswedan di HUT Ke-493 Jakarta
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menyampaikan pesan di HUT ke-493 pada 22 Juni 2020. Ia menguatkan masyarakat Jakarta, yang saat ini tengah menghadapi pandemi Covid-19.
Anies menjelaskan, Jakarta adalah tempat yang memberikan kesempatan pada semua masyarakat. Betawi sebagai suku asli Jakarta, cukup hangat menyambut semua orang dalam prosesnya menjadi Indonesia. Anies menyebut, dalam sejarah seperti peristiwa persatuan pemuda pada 1908, Sumpah Pemuda 1928 hingga kemerdekaan RI 1945, semua dilakukan di Jakarta. Maka Jakarta mewarnai kehidupan Indonesia.
"Pesan saya untuk semua saat ini kita sedang menghadapi tantangan wabah Covid-19. Tapi Jakarta berisi orang-orang tanggung, orang-orang ulet, kita insyaallah bisa melewati ini. Sejauh ini pandemi bisa terkendali, situasi baik, saya yakin Jakarta akan bangkit lagi ke depan," jelas Anies, dalam wawancara khusus dengan TvOne, Senin pagi 22 Juni 2020.
Dalam masalah Covid-19 saat ini, Jakarta masih terus menghadapi pandemi. Akibat pandemi ini juga, banyak yang harus kehilangan sumber pencahariannya yang selama ini mereka bisa dapatkan di Jakarta. Tapi Anies yakin, warga Jakarta akan segera bangkit, karena masyarakatnya yang tangguh-tangguh.
"Di sinikan tempat orang-orang tangguh menghadapi tantangan," kata mantan Mendikbud itu.
Dengan ulang tahun yang dirayakan masa pandemi ini, Anies yakin akan menjadi sejarah yang tak pernah terlupakan. Covid ini juga, kata dia, menjadi pembelajaran berharga bagi masyarakat Jakarta. Ia juga berterima kasih, di masa pandemi saat ini banyak warga yang ikut berperan agar wabah tidak menular luas. Dengan memilih tetap di rumah.
Maka kesuksesan dalam mengatasi ini, menurutnya tidak hanya dilakukan oleh satu hingga dua orang. Tetapi banyak orang yang berperan di dalamnya.
"Wabah ini terkendali karena orang-orang, keluarga yang memilih tetap di rumah," ujarnya.
CIA Dukung Teori COVID-19 dari Kebocoran Lab di China, Beijing Minta AS Stop Manipulasi
China meminta AS berhenti mempolitisasi dan memanipulasi isu asal-usul virus corona, berhenti mencemarkan nama baik negara lain, dan berhenti melemparkan kesalahan.
