Pemkot Depok Bakal Gelar Tes Corona Massal di Tempat Umum

VIVA – Pemerintah Kota Depok bakal menggelar tes Covid-19 secara massal di sejumlah tempat umum dalam waktu dekat. Hal ini dilakukan untuk mempercepat penanganan virus corona tersebut. 
         
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana menyebutkan, tes Covid-19 massal nantinya akan dilakukan dengan metode swab, yakni pengambilan sampel tenggorokan untuk kemudian diteliti dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di laboratorium.
        
Tes massal itu rencananya bakal dilakukan di sejumlah tempat umum. "Sudah kita rencanakan, dalam waktu dekat Pemprov Jawa Barat bekerja sama dengan Pemkot Depok akan melaksanakan uji swab massal," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 9 Mei 2020.
        
Adapun sasaran swab ini di antaranya, Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), tenaga kesehatan, pedagang pasar dan pelaku perjalanan.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

        
"Pelaku perjalanan menjadi salah satu kalangan yang disasar untuk tes Covid-19 massal di Depok, seiring dengan ditemukannya 6 penumpang kereta rel listrik (KRL) yang positif Covid-19 di lintas Bekasi dan Bogor," ujarnya.
        
Sementara itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris menilai, fenomena penumpang KRL positif Covid-19 disebabkan oleh prinsip jaga jarak fisik yang belum terjaga dengan baik di dalam KRL, sehingga risiko penularan virus corona semakin tinggi.
       
Lima kepala daerah di regional Bogor Raya, Bekasi Raya, dan Depok sudah dari jauh hari meminta operasional KRL dihentikan agar fenomena ini tak terjadi.  Namun hingga sekarang pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan masih mengoperasikan KRL dengan pembatasan jumlah penumpang di dalam kereta.
       
"Terkait usulan penghentian operasional KRL, hal tersebut baru wacana para kepala daerah di Bodebek, tujuannya adalah untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di KRL. Karena pada jam sibuk, masih ditemukan physical distancing pada KRL belum terjaga dengan baik," katanya.