Di Tengah Pandemi Covid-19, Minat Perusahaan Masuk Bursa Masih Tinggi

Gedung IDX, Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia)
Sumber :
  • vivanews/Andry

VIVA – Meski di tengah pandemi Covid-19, pasar modal Indonesia masih menunjukkan adanya pertumbuhan positif. Salah di antaranya adalah tingginya minat perusahaan masuk ke pasar modal dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Penjelasan OIKN soal Heboh Aguan Investasi di IKN Demi Selamatkan Jokowi

Hingga 23 April 2020, telah tercatat 26 perusahaan baru di BEI dan ikut berkontribusi dalam memajukan industri pasar modal Indonesia. Sebab, sebesar 65 persen perusahaan tercatat pada 2020 tersebut menunjukkan tren kenaikan harga saham sejak awal saham-sahamnya mulai dicatatkan di BEI. 

“Tidak hanya itu, hingga 23 April 2020, sudah terdapat 28 perusahaan yang masuk ke dalam pipeline pencatatan efek baru,” tulis keterangan BEI, Jumat 24 April 2020.

Prabowo Bakal Groundbreaking Hotel Bintang 5 hingga Restoran Padang di IKN Awal Tahun Depan

Selama masa pandemi Covid-19, pun telah dilakukan penyesuaian kegiatan dan layanan yang semula dilaksanakan secara tatap muka menjadi layanan daring atau online. Misalnya, kegiatan edukasi dan literasi kepada calon investor, sosialisasi kepada stakeholders di pasar modal, serta layanan kelas Initial Public Offering (IPO) online turut diselenggarakan sebagai salah satu alternatif kelancaran proses IPO itu.

Kendati penyelenggaraan kegiatan edukasi pasar modal secara tatap muka langsung untuk sementara ditiadakan demi menjaga physical distancing, hingga akhir Maret 2020, bursa masih mencatatkan pertumbuhan investor sebesar 8 persen dari tahun 2019, menjadi 2,68 juta investor. 

Resource Alam (KKGI) Tebar Dividen Interim Rp15 per Saham, Catat Jadwalnya!

Mencakup investor saham, reksa dana, dan obligasi. Untuk investor saham, mencapai 43 persen dari total investor tersebut dan meningkat 5 persen dari tahun lalu. 

Kondisi ini menunjukkan tingginya minat calon investor dalam memanfaatkan momentum untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Untuk mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19, seluruh pihak stakeholders pasar modal Indonesia turut berperan aktif dengan mengimplementasikan serangkaian kebijakan yang mengacu pada peraturan pemerintah terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Yaitu, dengan melakukan penyesuaian operasional kantor dan minimalisasi interaksi fisik antar-individu dengan memaksimalkan pemanfaatan sarana komunikasi non-tatap muka, menetapkan pelaksanaan work from home dengan tetap memperhatikan keberlangsungan layanan kepada stakeholders.

"Serta meniadakan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak, baik internal maupun eksternal," tulis keterangan itu.

Upaya ini diharapkan dapat memastikan perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien bagi investor dan stakeholders terkait.

BEI bersama Self-Regulatory Organization (SRO) berinisiasi mengajak perusahaan tercatat, asosiasi di pasar modal, anggota bursa, manajer investasi, serta seluruh pelaku pasar modal melakukan penggalangan dana melalui Pasar Modal Peduli Indonesia untuk memberikan dukungan kepada tenaga medis dan masyarakat yang terdampak Covid-19. 

Diharapkan seluruh usaha yang dilakukan dapat memberikan dampak positif bagi kelangsungan operasional kegiatan di pasar modal secara khusus, serta bagi masyarakat terdampak pada umumnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya