Hadiah Buat Napi Asimilasi yang Nekat Berulah

VIVA – Sebanyak 25 eks warga binaan yang mendapatkan asimilasi dari Lapas dikerahkan untuk membagikan sembako kepada warga yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Mereka dijadikan garda terdepan dalam membantu warga yang miskin dan yang membutuhkan.

Tiga Tersangka Bentrokan Maut di Tanah Abang Ditangkap, 2 Masih Buron

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto mengatakan, bahwa para eks warga binaan ini diberikan seragam dan peralatan untuk menyasar warga di beberapa wilayah seperti pemukiman padat. 

"Mereka kami rangkul. Asimilasi yang diberikan Kemenkumham tidak salah. Yang melakukan kejahatan hanya sedikit saja. Banyak yang bisa kami rangkul untuk membantu warga mencegah Covid-19;" kata Heru, di Polsek Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu 22 April 2020. 

Yusril Blak-Blakan soal Napi Kalau Mau Dapat Amnesti Prabowo Harus Ikut Komcad

Heru melanjutkan, bahwa para napi asimilasi itu bersedia membantu warga dan senang bisa ikut mencegah penularan Covid-19 dengan cara mereka. 

"Mereka memiliki masa depan cerah yang berguna bagi masyarakat," terang Heru.

Polsek Saling Lempar Laporan Karyawan yang Dianiaya Anak Bos Toko Roti, Pengamat: Minim Profesionalisme

Heru menuturkan, para mantan warga eks binaan ini disebar ke sejumlah Polsek sehingga pembagian bantuan kepada warga menjadi merata.

"Kapolsek yang akan mencari dan menggalang, juga ikut dalam kegiatan Polres. Mereka jadi garda terdepan untuk membantu masyarakat. Program ini akan terus berlangsung selama pandemi Covid-19," terang Heru.

Ia menambahkan, bahwa di wilayah Jakarta Pusat tingkat kejahatan cenderung menurun. Dalam bulan April misalnya, hanya terjadi tiga peristiwa pencopetan.

"Mungkin karena masyarakat tidak banyak yang keluar rumah. Mereka juga tidak akan melakukan kejahatan," terang Heru.

Polisi pun mengancam akan melakukan tindakan tegas terukur kepada napi asimilasi yang kembali berulah. Sementara ada 63 eks napi yang dibebaskan di Lapas Salemba.

"Mau dia asimilasi atau tidak, yang jelas kalau ada kejahatan kami akan lakukan tindakan tegas terukur," jelas Heru. 

Kalapas Salemba, Kadiyono menuturkan, bahwa mereka masih dalam pemantauan. Jika eks napi kembali melakukan tindak pidana, sanksinya akan lebih berat. 

"Asimilasi dicabut, integrasi dicabut, dimasukkan kedalam sel khusus dan dimasukkan dalam catatan kepolisian," terang Kadiyono.

Ia menyebutkan, bahwa dari laporan yang ada, belum ada napi eks asimilasi yang kembali berulah di Jakarta Pusat.

Sementara itu, salah satu eks warg binaan, Bayu (23) mengaku senang bisa terlibat dalam kegiatan membantu warga ini. "Saya senang bisa ikut membantu. Semoga ini bisa bermanfaat buat masyarakat," sambung Bayu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya