Nestapa Pengayuh Becak efek Corona: Penghasilan Merosot, Bantuan Tiada
VIVA – Tak hanya menebar ancaman penyakit, wabah virus corona (Covid-19) juga berdampak buruk pada sektor ekonomi. Banyak pelaku usaha yang terpaksa gulung tikar akibat pandemi global itu.
Situasi itu juga mulai berimbas pada sejumlah profesi harian, salah satunya seperti pengayuh becak di Depok, Jawa Barat. Penghasilan mereka merosot tajam gara-gara kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat sehingga makin sedikit orang membutuhkan jasa mereka.
“Biasanya saya pulang bisa bawa pulang Rp75 ribu, sekarang boro-boro; dapat Rp10 ribu aja sudah alhamdulillah,” kata Arga, pengayuh becak, yang biasa mangkal di kawasan Jalan Pemuda, Depok, Senin, 13 April 2020.
Pria asal Brebes itu mengaku juga belum mendapatkan bantuan secara langsung dari pemerintah. Sepinya penumpang membuat Arga pun terpaksa kerja dengan waktu tak menentu, bahkan kadang hingga larut malam. Aparat RT/RW pun belum menemuinya untuk sekadar didata sebagai warga yang berhak menerima bantuan dari pemerintah.
Pria 45 tahun itu berterus terang, di Depok ia tinggal bersama anak dan istri. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Arga kadang terpaksa mengutang atau menggadai barang yang ia punya demi sekadar makan seadanya.
Dia sangat berharap wabah corona segera mereda agar situasi kembali normal. Namun, sementara situasi masih serba sulit, dia berharap bantuan dari pemerintah sebagaimana dijanjikan.
Arga dan sejumlah rekan sejawatnya mengaku masih bersyukur ada segelintir orang yang masih memedulikan nasib mereka. Salah satunya seperti yang dilakukan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (Oase) dan Bhayangkari Polres Metro Depok.
Dipimpin oleh Iptu Nurul Kamilawati, sejumlah wanita Bhayangkari itu membagi-bagikan nasi kotak lengkap dengan lauk dan buah pada para pekerja harian lainnya, seperti pengemudi ojek online (ojol), pemulung, juru parkir dan sopir angkutan kota. Para donatur ini juga memberikan masker secara cuma-cuma.
“Kami dari Oase dan Bhayangkari khusunya di wilayah Kota Depok melakukan bantuan kemanusian kepada tukang becak dan ojek online kemudian pemulung yang terkena dampak pandemi Covid-19,” kata Nurul.