Nestapa Pengayuh Becak efek Corona: Penghasilan Merosot, Bantuan Tiada

VIVA – Tak hanya menebar ancaman penyakit, wabah virus corona (Covid-19) juga berdampak buruk pada sektor ekonomi. Banyak pelaku usaha yang terpaksa gulung tikar akibat pandemi global itu.

840 Dus Mi Instan dan 1.080 Selimut Diberikan ke Korban Banjir di Sukabumi

Situasi itu juga mulai berimbas pada sejumlah profesi harian, salah satunya seperti pengayuh becak di Depok, Jawa Barat. Penghasilan mereka merosot tajam gara-gara kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat sehingga makin sedikit orang membutuhkan jasa mereka.

“Biasanya saya pulang bisa bawa pulang Rp75 ribu, sekarang boro-boro; dapat Rp10 ribu aja sudah alhamdulillah,” kata Arga, pengayuh becak, yang biasa mangkal di kawasan Jalan Pemuda, Depok, Senin, 13 April 2020.

Gus Yahya: Masyarakat Perlu Dengar Penjelasan Pemerintah soal PPN 12 Persen

Pria asal Brebes itu mengaku juga belum mendapatkan bantuan secara langsung dari pemerintah. Sepinya penumpang membuat Arga pun terpaksa kerja dengan waktu tak menentu, bahkan kadang hingga larut malam. Aparat RT/RW pun belum menemuinya untuk sekadar didata sebagai warga yang berhak menerima bantuan dari pemerintah.

Pria 45 tahun itu berterus terang, di Depok ia tinggal bersama anak dan istri. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Arga kadang terpaksa mengutang atau menggadai barang yang ia punya demi sekadar makan seadanya.

Disahkan Pemerintah, Ini Struktur Kepengurusan PMI di Bawah Jusuf Kalla

Dia sangat berharap wabah corona segera mereda agar situasi kembali normal. Namun, sementara situasi masih serba sulit, dia berharap bantuan dari pemerintah sebagaimana dijanjikan.

Arga dan sejumlah rekan sejawatnya mengaku masih bersyukur ada segelintir orang yang masih memedulikan nasib mereka. Salah satunya seperti yang dilakukan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (Oase) dan Bhayangkari Polres Metro Depok.

Dipimpin oleh Iptu Nurul Kamilawati, sejumlah wanita Bhayangkari itu membagi-bagikan nasi kotak lengkap dengan lauk dan buah pada para pekerja harian lainnya, seperti pengemudi ojek online (ojol), pemulung, juru parkir dan sopir angkutan kota. Para donatur ini juga memberikan masker secara cuma-cuma.                   

“Kami dari Oase dan Bhayangkari khusunya di wilayah Kota Depok melakukan bantuan kemanusian kepada tukang becak dan ojek online kemudian pemulung yang terkena dampak pandemi Covid-19,” kata Nurul.

Anggota Ombudsman RI Robert Na Endi Jaweng dalam acara Refleksi 2024 dan Proyeksi 2025, di Kantor Ombudsman RI, Jakarta, Jumat, 20 Desember 2024.

Ombudsman Usul Bansos Tak Boleh Lagi Berbentuk Beras atau Uang 

Anggota Ombudsman memandang bahwa bansos harus berorientasi pada hal produktif, tidak semata kasih bantuan dalam bentuk beras atau uang yang habis dipakai untuk konsumsi.

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2024