Update Corona Jakarta 6 April 2020: 126 Orang Meninggal

VIVA – Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta mencatat, sampai hari ini warga Jakarta yang meninggal karena corona adalah 621 (jenazah yang menggunakan protap COVID-19). 

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

"Tapi mohon ini dicatat yang betul, jangan sampai salah, jangan sampai bingung. Karena data yang meninggal itu tidak sepenuhnya yang positif," kata Ketua II Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemprov DKI Jakarta, Catur Laswanto di Jakarta, Senin, 6 April 2020. 

Jadi, di dalam pemakaman ini, kata dia, mengikuti ada 3 prosedur yang disebut dengan ODP (Orang Dalam Pemantauan), kemudian ada yang disebut PDP (Pasien Dalam Pengawasan), dan kemudian yang terkonfirmasi positif.

Malaysia Detects Over 6000 Coronavirus Cases in a Week

"Kalau yang positif meninggal adalah 126 orang (secara akumulatif hingga hari ini di Jakarta)," ujarnya 

Tetapi ada orang-orang yang berstatus sebagai ODP maupun berstatus sebagai PDP yang ternyata kemudian meninggal. Dan sesuai dengan protokol kesehatan, maka (jenazah) mereka harus diberlakukan sebagaimana orang-orang yang menderita COVID-19. 

Ditemukan di Sejumlah Negara, Seberapa Bahaya Varian Baru Virus Corona Pirola?

"Oleh karena itu, yang meninggal yang saya sebutkan tadi sejumlah 621 tetap diberlakukan (prosedur pemakaman) sebagaimana meninggalnya mereka yang COVID-19," katanya. 

Prosedurnya, yaitu jenazah harus dibungkus dengan plastik yang tidak tembus (kedap air-udara), kemudian dimasukkan ke peti, kemudian tidak boleh lebih dari 4 jam dan harus langsung dimakamkan. 

"Mungkin ada yang bertanya, kok beda (angka) yang meninggal 126 orang dengan 621? Karena di antara ODP dan PDP itu pada saat meninggal itu hasil tesnya belum keluar. Jadi jangan salah ya, nanti seakan-akan yang positif meninggal (jumlahnya) 621. Tidak!," katanya. 

"(Tapi data itu menunjukkan) yang meninggal tapi diberlakukan dengan prosedur pemakaman sebagaimana halnya (jenazah pasien terkonfirmasi positif) COVID-19," katanya. 

Karena, mereka masih dalam proses pengetesan dan pada saat meninggal, hasil tesnya belum keluar atau belum dilakukan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya