Work From Home karena Corona, Peringkat Polusi Udara Jakarta Membaik

Ilustrasi polusi Jakarta
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Instruksi imbauan agar warga DKI bekerja dari rumah atau Work From Home untuk mencegah penyebaran Corona Covid-19 ternyata berdampak positif terhadap angka polusi udara. Polusi Ibu Kota menurun.

Olahraga Lari saat Polusi Udara Buruk Bukan Ide Bagus, Begini Bahayanya bagi Kesehatan

Dari aplikasi AirVisual, humas Dinas Lingkungan Hidup (LH) Pemprov DKI, Yogi Ikhwan, menyampaikan ada perbaikan kualitas udara karena volume kendaraan bermotor berkurang. Hal ini diakuinya karena selama hampir dua pekan strategi WFH diterapkan.

"Hari ini peringkat Jakarta di AirVisual cukup bagus," ujar Yogi saat dihubungi pada Jumat, 27 Maret 2020.

Viral Netizen Keluhkan Polusi Udara Jakarta yang Kian Memburuk, Kesehatan Warga Jadi Taruhan

Yogi mengatakan, Jakarta ada di peringkat keduapuluhlima kota dunia dengan kualitas yang tidak baik. Indeks kualitas udara (Air Quality Index/AQI) Jakarta Jumat sore yaitu 89 atau 'sedang'.

"Kualitas udara Jakarta versi AirVisual lebih bagus dari Rotterdam (Belanda), Berlin (Jerman), dan Kathmandu (Nepal)," ujar Yogi.

Ridwan Kamil Siapkan WFH dan Truk Embun untuk Atasi Macet dan Polusi Jakarta

Sementara, melalui keterangan tertulis, Kepala Dinas LH DKI Andono Warih membenarkan ada perbaikan kualitas udara selama dua minggu WFH diterapkan. Namun, perbaikan kualitas udara itu, disebabkan pula oleh hujan yang beberapa kali mengguyur selama WFH berlangsung.

"Hujan yang turun di Jabodetabek turut membantu tercucinya atmosfer dari polusi," ujar Andono.

Pun, Andono menambahkan, data dari lima Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) yang dimiliki Pemprov DKI juga menunjukkan ada penurunan polutan PM 2.5. Berkurangnya polusi karena aktivitas masyarakat menurun.

Kemudian, ditambah hujan beberapa kali yang mengguyur sehingga membuat udara ibu kota lebih bersih selama dua pekan selama WFH.

"Penurunan polusi udara ini konsisten dengan tingkat curah hujan. Ketika curah hujan tinggi, konsentrasi parameter PM 2.5 menunjukan penurunan," ujar Andono.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya