Depok Darurat Corona, Masa Libur Sekolah Diperpanjang Hingga 11 April

Ilustrasi Sekolah di Solo diliburkan karena Corona
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

VIVA – Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat memutuskan untuk memperpanjang masa libur sekolah hingga 11 April 2020 sebagai antisipasi pencegahan Corona Covid-19. Jadwal libur sekolah semula 16 Maret hingga 30 Maret 2020.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

“Selama masa libur sekolah, semua kegiatan belajar di rumah pada semua tingkatan baik formal maupun nonformal, dari semula 16 Maret-30 Maret diperpanjang sampai 11 April 2020,” kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris pada Kamis 26 Maret 2020

Terkait hal itu, Idris menginstruksikan Dinas Pendidikan agar segera menyiapkan langkah taktis, menyusun kembali sistem pembelajaran jarak jauh. Pihak orangtua pun diminta untuk mengarahkan dan membina anak-anaknya selama belajar di rumah.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

“Saya ingatkan sekali lagi dan berkali-kali, tidak ada sisawa-siswi Kota Depok berada di luar rumah dalam masa sekarang ini. Di rumah aja,” ujarnya.

Kemudian, Pemerintah Kota Depok berjanji akan membantu logistik dalam kurun waktu tertentu bagi mereka yang tercatat sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang melakukan isolasi mandiri di rumah.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

“Kepada seluruh warga dimohon untuk ikut berpartisipasi dengan sikap empati dan tidak ada lagi sikap-sikap mengucilkan. Pasien positif Corona, PDP, maupun ODP adalah korban. Mereka adalah saudara kita. Mereka keluarga kita," tuturnya.

Sebelumnya, Pemkot Depok menyampaikan data terbaru terkait Corona Virus Disease (Covid-19) di kota tersebut. Belakangan diketahui, ternyata sudah ada 10 nyawa yang 'melayang'.

Hal itu disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok dalam siaran resminya yang dirilis pada Rabu 25 Maret 2020. Merujuk pada data tersebut, kasus terkonfirmasi positif mencapai 19 orang, sembuh empat orang dan meninggal satu orang pada Rabu pagi.

Kemudian, jumlah PDP yang meninggal di Kota Depok dari 18 Maret sampai dengan 25 Maret 2020, yakni sebanyak sembilan orang.

“Perlu kami tegaskan status PDP belum dinyatakan bahwa pasien tersebut positif atau negatif, karena harus menunggu hasil pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) yang datanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Centre) Kementerian Kesehatan RI,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percapatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya