Mahasiswa Gunadarma Klaim Tuntutannya Dikabulkan Rektorat

Ribuan mahasiswa Gunadarma demontrasi di kampusnya, di Depok, Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVAnews/ Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA – Setelah melewati proses negosiasi yang cukup alot, aksi ribuan mahasiswa Universitas Gunadarma akhirnya mendapat titik terang dari pihak rektorat. Sejumlah tuntutan massa peserta aksi itu telah diterima oleh pihak kampus pada Senin tengah malam, 9 Maret 2020.

Berani Berinovasi dan Menginspirasi Dunia, Ini Peran Pemuda dalam Transformasi Pangan

“Semua tuntutan kita diterima dan khusus tuntutan kedelapan jadi peninjauan untuk kampus karena menyangkut sivitas akademika,” ucap koordinator aksi inti, Adeko, Selasa, 10 Maret 2020.

Adapun sejumlah tuntutan itu di antaranya blanko balik lagi dengan catatan dengan nilai yang di-hide saja. “Tapi itu masih bisa diurus kok,” ucapnya.

Pesan Rektor IBI Kesatuan Bogor saat Wisuda Periode 2023-2024 dengan 671 Wisudawan

Kemudian, pihak rektorat juga mencabut ancaman sanksi cuti bagi mahasiswa yang belum melunasi uang bayaran per semester yang besarannya di atas Rp10 jutaan.

“Ketika belum bayar, teman-teman tidak berisiko cuti, tidak juga berisiko gagal. Sebelumnya ada ancaman bahwa jika tidak membayar cicilan kedua, dalam waktu tertera, tidak bisa melanjutkan perkuliahan di semester berikutnya. Sekarang berubah, dan perjuangan kami tidak sia-sia.” katanya.

Mahasiswa Prihatin Proses Pilkada di Banten Kental Politisasi Hukum

Dalam negosiasi yang berlangsung hingga larut malam itu, demonstran sempat menyinggung soal fasilitas kampus, agar dilakukan secara merata di sejumlah cabang kampus Gunadarma lainnya yang ada di luar Depok.

“Itu sudah kita laporkan dan sudah dipertimbangkan oleh pihak kampus untuk adanya pemerataan fasilitas dan kita menjaga kesehatan, kita akan terus memantau pihak kampus seperti apa di semua region,” tutur Adeko.

Ketika disinggung soal tuntutan transparansi administrasi, pihak rektorat berjanji akan memberikan penjelasan setelah satu pekan terhitung mulai dari kemarin.

“Setelah ini diberikan kejelasan perihal transparansinya setidaknya kita mendapatkan kejelasan auditnya,” ujarnya.

Soal kelanjutan aksi dan tuntutan, Adeko mengaku akan menunggu janji pihak rektorat. “Nanti tunggu akan diinformasikan lebih lanjut seminggu setelah ini,” kata dia.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan pihak rektorat memilih bungkam saat dikonfirmasi wartawan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya