Dampak Corona, Masker Raib di Pasar Asemka dan Glodok
- VIVAnews/ Foe Peace Simbolon
VIVA – Wabah virus Corona atau Covid-19 membuat permintaan masker meningkat tajam. Kondisi ini membuat masker hingga antiseptik mulai menghilang di kawasan Asemka maupun Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat.
“Harga tinggi pun saya beli mas. Tapi ini masalahnya enggak ada,” kata Irma (36) warga Pesanggarahan, Jakarta Selatan, saat dikonfirmasi VIVAnews pada Jumat 6 Maret 2020.
Irma sendiri datang ke Asemka bersama dengan sepupunya. Dirinya niat datang untuk membeli masker untuk jumlah banyak. Langkah ini diambil seiring pemberitaan adanya dua warga Depok yang positif terinfeksi virus yang mendunia itu.
Pasca menonton berita di televisi semalam mengenai harga masker yang mencapai Rp100 ribu per kotak. Irma kemudian mencoba peruntungan mendatangi Asemka membeli masker. Namun berkeliling di Asemka dan Glodok, Irma juga tak menemukan satu pun penjual masker antiseptik.
“Susah mas,” keluh Irma yang berencana akan ke Pasar Pramuka memburu masker.
Penelusuran VIVAnews pada Jumat pagi dan menjajal sejumlah toko alat kesehatan dan dokter di kawasan Asemka dan Glodok. Dari penyisiran itu, tak satu pun masker antiseptik yang di jual di kawasan tersebut.
Bahkan antrean mengular terjadi di salah satu toko di kawasan itu. Para pembeli yang berbondong sejak pagi tak kunjung mendapatkan masker.
Mereka kemudian memilih balik ke rumah maupun ke kawasan Pasar Pramuka untuk mencari masker.
Hal serupa dialami Toni (34 Tahun) seorang karyawan toko Abadi. Ia berujar baru kemarin stok 5 boks masker miliknya telah habis terjual. Ia kemudian tak bisa berbuat banyak selain menunggu barang dari pemasok.
“Tapi mau gimana mas, kita aja sekarang dijatah belinya,” ucapnya.
Hal sama diungkapkan Kemal (42 Tahun) pedagang alat kesehatan di kawasan Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat. Kemal yang telah bertahun-tahun dagang di Glodok mengakui baru kali ini masker alami kelangkaan. Bahkan, kelangkaan telah terjadi sejak sebulan lalu.
“Dari Februari harganya terus terusan naik,” katanya.
Masker Kain Mahal
Di sisi lain, sulitnya mendapatkan masker antiseptik membuat harga masker kain cukup mahal. Bila sebelumnya harga masker kain di jual Rp2 ribu. Kini harga masker di jual Rp3.600 per pieces-nya.
“Kalau di eceran, saya jual Rp4 ribu sampai Rp5 ribu per pieces,” kata Anto.
Anto mengakui, sekalipun harganya cukup tinggi, namun peminat masker semacam ini masih tinggi. Bahkan dari berjualan di salah stasiun, Anto mengakui pendapatannya meningkat hingga tiga kali lipat.
Sementara itu, Reza (34 Tahun) pedagang lainnya mengungkapkan dibanding Flu Burung maupun Sars, permintaan masker saat Corona jauh lebih tinggi. Kondisi ini pun membuat pihaknya kelabakan dalam beberapa pekan terakhir.
Sebab, sebelumnya dia hanya menjual maksimal 8-10 boks per hari. Namun, karena wabah Corona yang terjadi sejak Desember 2019 lalu, permintaan masker melonjak hingga 20-30 dus per hari.
Bahkan di awal Februari 2020, permintaan masker mencapai hingga 50 boks. “Beberapa katanya mau di sebar ke daerah lain,” tuturnya.