Fakta-fakta Amigos Kemang Dituduh Sebar Corona
- VIVAnews / Vicky Fazri (Jakarta)
VIVA – Amigos resto di Kemang Villas Club, Jakarta Selatan mendadakn jadi perhatian publik. Itu lantaran ada salah satu pengujung yang terkena virus corona usai mendatangi tempat tersebut. Di sana, korban yang ikut klub dansa bersentuhan fisik dengan warga negara Jepang yang sudah positif corona.
Manajemen resto angkat suara. Mereka membantah jika tempatnya menjadi penyebaran virus yang tengah ditakuti warga dunia itu. Demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya pengelola tempat tersebut berinisiatif untuk menutup sementara untuk observasi.
Dalam keterangan di depan media, pemilik Amigos Kemang, Mulles Ron mengatakan jika sampai dengan hari ini, tidak ada satupun karyawannya yang izin sakit. Namun, mereka dipastikan menjalankan sejumlah tes kesehatan.
Berikut beberapa fakta yang dirangkum VIVAnews terkait corona di Amigos Kemang:
1. Klub dansaÂ
Manajer Resto Amigos, Agus membenarkan adanya klub dansa di resto tersebut. Itu sudah berdiri sejak 10 tahun yang lalu. Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari Jumat.
Dansa latin itu selalu merupakan kegiatan sebuah komunitas yang terbuka untuk umum. Dia mengatakan warga negara asing maupun Indonesia pun kerap hadir dalam kegiatan tersebut.
Namun, pihaknya memastikan restoran tersebut bukan sumber utama penyebaran virus Corona. Dia memastikan jika para pegawainya tidak terjangkit virus tersebut.Â
2. Tes kesehatan
Agus menambahkan, untuk memastikan tidak adanya penyebaran virus corona, pihak resto menlakukan pengecekan medis kepada seluruh karayan.
"Untuk memastikan lagi per hari ini karyawan akan diberlakukan lagi general check up," ucap dia.
Agus menjelaskan, pemeriksaan tersebut dilakukan berdasarkan inisiatif dari pihak restoran sendiri. Walaupun demikian, dirinya yakin tidak ada karyawan yang mengalami sakit gejala virus Corona.Â
3. Manajer meninggal
Pemilik Amigos resto, Mulles Ron membantah kabar jika manajer Amigos meninggal karena virus corona. Dia memastikan jika yang meninggal tersebut tidak pernah datang ke Jakarta karena berada di Brasil.
"Manajer meninggal kena corona itu tidak betul. Itu manajer kita yang di Brasil bukan Amigos Kemang yang kena demam. Dia meninggal seminggu lalu. Dia meninggal tapi dia enggak pernah ke Amigos Kemang dan pada 14 Februari tidak pernah ketemu dengan orang Jepang," ujar Mulles.
Mulles menuturkan, setidaknya ada 30 karyawan yang bekerja di Amigos Resto. Dia menyampaikan bahwa setiap bulan pihaknya juga rutin melakukan pengecekan kesehatan terhadap seluruh karyawan.
"Jadi jangan khawatir, dia meninggal bukan karena corona virus," katanya.?
Â
4. Resto ditutup
Akibat peristiwa ini, resto terpaksa ditutup untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pemilik resto Amigos Kemang, Mulles Ron menjelaskan, penutupan ini berlangsung selama dua pekan.
"Kami ingin meluruskan bahwa ini tidak benar. Penutupan 14 hari ini dilakukan untuk memastikan bahwa restoran terbebas dari virus corona," ujar Mulles.
Mulles menjelaskan, pasca 14 Februari 2020, tak satu pun karyawannya yang mengajukan izin sakit. "Setelah dua pekan, kita akan membuktikan bahwa tidak ada masalah di sini," ujar Mulles.
5. Disidak Sudin kesehatan
Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Selatan telah melakukan pemeriksaan di Amigos. Salah satu perwakilan Sudinkes Jakarta Selatan, Heri, mengatakan pemeriksaan tersebut meliputi pembersihan ruangan, serta pengecekan kesehatan dan wawancara karyawan.
Ia menjelaskan, pihaknya melakukan tes tenggorokan dan hidung terhadap seluruh pekerja. "Kita ambil sampel dari hidung dan tenggorokan," ucapnya.
Terkait wawancara, dokter Yudi selaku petugas medis mengajukan sejumlah pertanyaan kepada para karyawan. Yudi menjelaskan, wawancara tersebut dilakukan satu per satu.
"Kalau untuk wawancara contohnya ada gejala batuk, pilek atau pernah pergi ke luar kota atau luar negeri. Kemudian apakah pernah ke pasar hewan," terang Yudi.
Ia menuturkan, hasil pemeriksaan Restoran Amigos sekaligus karyawannya baru bisa diketahui satu minggu lagi.
"Dari hasil spesimennya kita masih menunggu kurang lebih hasilnya satu minggu," ujarnya.