350 Kardus Masker Disita dari Penggerebekan di Tanjung Duren
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA – Polisi membongkar praktik penimbunan masker di sebuah apartemen di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat. Penggerebekan ini dilakukan di tengah momen masuknya virus Corona Covid-19 di Tanah Air.
Beberapa pihak memang memanfaatkan momen langkanya masker di pasaran dengan melakukan penimbunan. Hal tersebut dibenarkan pihak kepolisian.
"Benar (ada pembongkaran praktik penimbunan masker)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa 3 Maret 2020.
Namun, Yusri mengaku belum bisa berkata banyak terkait hal ini. Terkait di mana lokasi persisnya dan kapan penggerebekan dilakukan. Hal itu akan dibeberkan
esok hari. Dia hanya menyebut ada rautsan kardus masker berbagai merek disita dari sana.
"350 kardus berbagai merek disita," kata dia.
Usai pemerintah mengumumkan ada dua warga positif terinfeksi Corona Covid-19, permintaan terhadap masker dan hand sanitizer meningkat. Salah satunya di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.
"Panik banget setelah tahu ada yang positif Corona. Sebenarnya masker sama hand sanitizer untuk di kantor dan untuk pribadi," ujar Indah, salah seorang pembeli masker, saat ditemui di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.
Ia menambahkan harga untuk masker meningkat tiga kali lipat dan harga hand sanitizer juga meningkat. "Harganya naik, biasanya beli Rp50 ribu per kotak, sekarang bisa Rp300 ribu," ujar Indah.
Pun, salah seorang pedagang di Pasar Pramuka, Arif mengakui permintaan warga sangat tinggi untuk masker dan hand sanitizer. Hal ini berimbas terhadap harga masker dan hand sanitizer. "Sekarang harga masker dan hand sanitizer memang naik," ujar Arif.
Selain harga yang meningkat, persediaan masker dan hand sanitizer juga menipis di gudang pedagang pasar. "Persediaan kita juga menipis, soalnya sering diborong," ujar Arif.