Begini Cara Singkat Kurangi Sampah Plastik

Ilustrasi bank sampah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Program bank sampah menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung pemerintah Indonesia mewujudkan Indonesia Bebas Polusi Plastik pada Tahun 2040. Hal tersebut yang dilakukan PT Unilever Indonesia, Tbk. Mereka membuat program Bank Sampah ‘Green and Clean’.

Rano Karno Janji Bikin Sampah Jadi Rezeki Bukan Masalah Warga Jakarta, Retribusi Tak Dibutuhkan

Head of Corporate Affair & Sustainability Unilever Indonesia, Nurdiana Darus mengatakan, hingga saat ini, sampah, khususnya sampah plastik, masih menjadi masalah besar dunia, termasuk Indonesia. 

"Kami berkomitmen untuk mengurangi keberadaan sampah melalui program Bank Sampah," ujar Nurdiana di Jakarta, Selasa, 3 Maret 2020.

Patut Dicontoh! Momen Suporter Jepang Bersihkan Sampah di Stadion Usai Lawan Timnas Indonesia

Terhadap penanggulangan sampah plastik, kata Nurdiana, paling lambat pada tahun 2025, Unilever secara global berkomitmen mengurangi setengah dari penggunaan virgin plastic atau plastik baru. Caranya dengan cara mengurangi penggunaan kemasan plastik sebanyak lebih dari 100.000 ton, dan mempercepat penggunaan plastik daur ulang.

"Selain itu, Unilever juga terus membantu mengumpulkan dan memproses lebih banyak kemasan plastik daripada yang dijualnya," kata dia.

Ridwan Kamil Ingin Buat Pasukan Tiga Rompi untuk Urus Masalah Banjir hingga Anak Jalanan di Jakarta

Dia menjelaskan, kebijakan dan strategi nasional (Jakstranas) juga pemerintah menargetkan pencapaian 30 persen pengurangan sampah, dan 70 persen penanganan sampah pada tahun 2025.

"Unilever Indonesia selaku pihak produsen secara aktif mendukung pencapaian target tersebut dengan mengembangkan beberapa jenis program untuk memaksimalkan pengumpulan sampah, dari mulai bank sampah berbasis komunitas, pengumpulan melalui jaringan di permukiman dan toko, hingga program kerja sama dengan pengepul," ungkapnya.

Menurut data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, masyarakat Jakarta memproduksi sampah sebanyak 7.400 ton per hari. Mayoritas sampah tersebut berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). 

Selain kapasitas penampungan di TPA kini semakin menipis, masih banyak masyarakat yang belum sadar untuk mengurangi, memanfaatkan kembali, ataupun mengolah kembali sampah mereka.

"Menyikapi masalah tersebut, tahapan pengumpulan sampah menjadi pilar yang sangat penting, terutama untuk menyokong konsep circular economy atau ekonomi sirkuler sebagai tema besar dari pengelolaan sampah di Indonesia," kata Nurdiana.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya