Permintaan Masker di Pasar Pramuka Tinggi, Harga Naik 3 Kali Lipat
- VIVAnews/ Kenny Putra (Jakarta)
VIVA – Usai pemerintah mengumumkan ada dua warga negara Indonesia (WNI) terinfeksi virus Corona, permintaan terhadap masker dan hand sanitizer di Pasar Pramuka meningkat.
"Panik banget setelah tahu ada yang positif Corona. Sebenernya masker sama hand sanitizer untuk di kantor dan untuk pribadi," ujar Indah, pembeli masker, saat ditemui di Pasar Pramuka, Jakarta timur.
Ia menambahkan, harga untuk masker meningkat tiga kali lipat dan harga hand sanitizer juga meningkat. "Harganya naik, biasanya beli Rp50 ribu per kotak, sekarang bisa Rp300 ribu," ujar Indah.
Sementara itu, menurut Arif, pedagang di Pasar Pramuka, permintaan warga sangat tinggi untuk masker dan hand sanitizer. Pedagang membenarkan bahwa harga masker dan hand sanitizer tinggi. "Sekarang harga masker dan hand sanitizer memang naik," ujar Arif.
Selain harga yang meningkat, persediaan masker dan hand sanitizer juga menipis di gudang pedagang pasar. "Persediaan kita juga menipis, soalnya sering di borong," ujar Arif.
Pantauan VIVAnews di Pasar Pramuka Jakarta timur, kios farmasi di Pasar Pramuka ramai dikunjungi warga untuk membeli masker dan hand sanitizer.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga negara Indonesia (WNI) positif virus corona atau COVID-19. Mereka ada di Tanah Air dan sudah dirawat.
Jokowi menjelaskan, awalnya bermula dari pengakuan warga Jepang yang mengatakan dia usai mengunjungi Indonesia dan dinyatakan positif corona. Setelah itu, dilakukan penelusuran oleh tim. Hingga akhirnya ditemukan dan WNI ini positif.
"Ditelusuri dan ketemu. Sudah ditemukan ternyata orang yang telah terkena virus corona ini berhubungan dengan dua orang. Seorang ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun. Kita cek pada posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," ujar Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.