Rapat di DPR soal Revitalisasi TIM, Anies: Alhamdulillah, Bisa Diskusi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Sumber :
  • VIVAnews/ Fajar GInanjar Mukti

VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyambangi Gedung Nusantara I, DPR, Jakarta, Kamis, 27 Februari 2020. Agenda Anies yaitu rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR.

Ridwan Kamil soal Kans Bertemu Anies: Mudah-mudahan Ada Berita Baik

Dalam rapat itu, Anies mengaku senang bisa kembali ke gedung DPR untuk menghadap wakil rakyat. 

Menurut dia, dirinya sering rapat dengan DPR terutama Komisi X saat menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Bantah Ahok, Basarah Sebut Sejak Awal PDIP Ingin Anies Jadi Cagub Jakarta

"Saya sampaikan terima kasih ke Komisi X. Saya pribadi senang kembali ke ruangan ini pak. Dulu biasa duduk di tempat ini, sudah lama tidak kembali ke sini. Alhamdulillah bisa kembali diskusi di sini," ujar Anies dalam rapat revitalisasi TIM di DPR.

Anies menyampaikan, program Pemprov DKI yaitu salah satunya melakukan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM). Kata dia, program ini dimaksudkan agar seniman-seniman Indonesia memiliki tempat berkesenian di tingkat global. 

Jubir Anies Targetkan Pramono-Rano Raih 57 Persen Suara di Pilkada Jakarta

Dengan program ini, diharapkan TIM bisa didatangi juga seniman-seniman internasional.

"TIM sedang kita dorong untuk menjadi salah satu pusat kegiatan, kesenian, dan kebudayaan dunia," ujar Anies.

Dia menambahkan, dengan TIM jadi tempat berkesenian global maka akan membuat seniman Tanah Air naik kelas. Para seniman tak hanya bersaing dengan rekan-rekan senimannya di dalam negeri seperti selama ini.

"Harapannya TIM menjadi pusat kebudayaan dan kesenian ini menjadi tempat penumbuhan potensi seniman domestik dan juga rumah untuk interaksi dengan pelaku-pelaku seni global," ujar Anies.

Dalam RDP dengan Komisi X DPR ini, hadir pula Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi, Direktur Utama Jakpro Dwi Daryato.

Revitalisasi TIM jadi polemik karena sempat menuai penolakan dari kalangan seniman. Penolakan seniman ini karena revitalisasi TIM tak sesuai dengan citra kawasan pusat kesenian Jakarta tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya