Penjelasan Dinas Perhubungan tentang Exit Tol Rawa Buaya Dirantai

VIVA – Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat, Erwansyah, buka suara tentang viralnya video yang memperlihatkan pintu keluar (exit) tol Rawa Buaya yang terpasang rantai. 

Menurutnya, itu merupakan bagian dari rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan yang dilakukan Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat sejak 2017. 

"Itu bagian dari rekayasa lalu lintas di Simpang Cengkareng. Itu dilakukan untuk mengurangi kemacetan, terutama di Jalan Lingkar Luar dari arah Kembangan,” kata Erwansyah saat VIVAnews mengonfirmasi kebenaran video itu pada Sabtu, 22 Februari 2020. 

Waktu penutupan pintu keluar tol Rawa Buaya pada Senin hingga Jumat, setiap pukul 06.00 sampai 12.00 WIB. "Hal ini sangat efektif untuk mengurai kemacetan di Simpang Cengkareng.” 

Selama rekayasa lalu lintas di Cengkareng, seperti penutupan exit tol Rawa Buaya mulai pukul 06.00 sampai 12.00 WIB, kendaraan yang keluar tol berputar di bawah kolong Duri Kosambi Baru menuju Jalan Daan Mogot.

Untuk tol Cengkareng dari arah Kalideres, yang semula tidak bisa belok ke kanan menuju Kembangan dari pagi hari hingga sore, bisa belok ke kanan menuju Kembangan. 

Sedangkan Jalan Ring Road dari arah Kamal, yang semula bisa belok ke kanan ke arah Kalideres dan arah Kembangan, tidak diberlakukan. Kendaraan diarahkan belok kiri ke arah Grogol, baru berputar di putaran Victoria menuju Kalideres.

Saat ditanya ulah Pak Ogah yang membuka rantai yang terpasang untuk mempersilakan para pengendara melewatinya, Erwansyah mengatakan, itu sudah sering dilakukan. Bahkan, pada awal Februari 2020, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat sudah bersurat ke Suku Sinas Sosial unruk menertibkan Pak Ogah.

Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan pintu keluar tol Rawa Buaya, Jakarta Barat, terpasang rantai. Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @jakarta.terkini pada Jumat, 21 Februari 2020. 

Akun itu menuliskan keterangan, "Mohon penjelasannya kenapa Pintu Keluar Tol Rawa Buaya dipalang oleh rantai? Karena akan sangat berbahaya apabila malam hari orang yg tidak tahu lewat main ngebut saja."

Hal ini kemudian memicu spekulasi di antara warganet. Bahkan, ada yang menduga hal itu bagian dari akal-akalan Pak Ogah untuk meraup keuntungan dari pengendara.

Halaman Selanjutnya

Saat ditanya ulah Pak Ogah yang membuka rantai yang terpasang untuk mempersilakan para pengendara melewatinya, Erwansyah mengatakan, itu sudah sering dilakukan. Bahkan, pada awal Februari 2020, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat sudah bersurat ke Suku Sinas Sosial unruk menertibkan Pak Ogah.